Lucunya, Ini Kucing Hasil Kloning Pertama di Dunia Senilai Rp500 Juta
BEIJING, iNews.id - Istilah menyebutkan bahwa kucing punya sembilan nyawa. Tapi di China, kucing yang sudah mati bisa 'hidup' lagi. Tentu saja nyaris persis dengan aslinya melalui teknologi kloning.
Seorang pria China, Huang Yu (23) mengkloning kucingnya, Garlic, yang mati 9 bulan lalu. Dia meminta bantuan perusahaan Sinogene untuk menghadirkan kembali kucing yang mirip dengan hewan kesayangannya itu.
(Kucing kloning Garlic (kiri) bersama induk/AFP)
Garlic yang baru ini lahir pada 21 Juli di klinik Sinogene di Beijing. Tentu saja praktik ini tak gratis, Huang harus membayar 250.000 yuan atau sekitar Rp500 juta untuk mengkloning Garlic.
Menurut Huang, Garlic yang baru hampir mirip dengan yang sudah mati.
"Kesamaan antara kedua kucing lebih dari 90 persen," tuturnya, dikutip dari AFP, Kamis (5/9/2019).
Saat Garlic mati, dia putus harapan. Apalagi, kematian kucing berbulu putih-abu-abu itu mendadak.
"Saya tidak bisa menghadapi kenyataan karena kematiannya mendadak. Saya menyalahkan diri sendiri karena tidak membawanya ke rumah sakit hewan tepat waktu, sehingga menyebabkan kematiannya," tuturnya, lagi.
(Kucing kloning Garlic/AFP)
Meski tak mirip 100 persen, Huang mengaku bahagia dan berharap kucing baru ini punya karakter sama dengan Garlic sebelumnya.
Dengan hasil ini, Sinogene menjadi perusahaan pertama di dunia yang mampu mengkloning kucing.
CEO Sinogene Mi Jidong mengatakan, meskipun harga yang dipatok mahal, ternyata tidak semua kliennya berpenghasilan tinggi. Hal ini karena kecitaan mereka terhadap hewan yang ditinggalkan.
(Kucing kloning Garlic/AFP)
"Faktanya, sebagian besar pelanggan adalah anak muda yang baru lulus beberapa tahun terakhir. Apa pun asal usul hewan peliharaan, pemilik akan melihatnya sebagai bagian dari keluarga. Kloning hewan peliharaan memenuhi kebutuhan emosional generasi muda," katanya.
Dengan meningkatnya pasar hewan peliharaan di China, Mi menilai peluang bisnis kloning hewan peliharaan juga bertambah.
Menurut laporan Pet Fair Asia dan situs web hewan peliharaan Goumin.com, pengeluaran terkait hewan peliharaan di China mencapai 170,8 miliar yuan pada 2018.
Para ilmuwan di negara itu punya keyakinan tinggi, jenis hewan lain bisa dikloning, tak hanya kucing dan anjing. Mereka yakin suatu saat bisa mengkloning panda.
Chen Dayuan, ahli dari Akademi Ilmu Pengetahuan China yang sudah meneliti kloning panda raksasa selama 20 tahun mengatakan, jika ada ruang bagi kucing untuk dikloning, maka bayi panda yang sedikit lebih besar dari kucing juga akan bisa.
Kloning hewan peliharaan dilarang di banyak negara, namun legal di China, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Hewan pertama hasil kloning adalah kambing Dolly yang lahir di Inggris pada 1996.
Pada 2005, para peneliti di Korea Selatan mengkloning anjing pertama. The Sooam Biotech Research Foundation di Seoul menyatakan telah mengkloning sekitar 800 hewan peliharaan dengan biaya masing-masing 100.000 dolar AS.
Editor: Anton Suhartono