Mahathir Kecam Keras Aung San Suu Kyi dalam Tangani Krisis Rohingya
Lebih dari 700.000 warga Muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh akibat pembantaian di Negara Bagian Rakhine sejak Agustus 2017.
Aung San Suu Kyi menjadi pemimpin de facto pemerintahan sipil Myanmar pada 2016. Sejak saat itu, dia menghadapi tekanan internasional untuk mengecam aksi militer terhadap Rohingya.
Namun, dia terus menolaknya.
Dia juga melontarkan pembelaan ketika dua jurnalis kantor berita Reuters dipenjara lantaran tengah menyelidiki pembunuhan kaum Rohingya.
Suu Kyi terakhir kali berbicara kepada BBC pada April 2017. Saat itu dia mengomentari laporan PBB yang menyebut telah terjadi upaya genosida terhadap etnik Rohingya.
"Saya pikir pernyataan pembersihan etnik terlalu kuat untuk menggambarkan apa yang terjadi," ujarnya.
Editor: Nathania Riris Michico