Mantan Presiden Sri Lanka Sirisena Terancam Dituntut terkait Bom Paskah yang Tewaskan 279 Orang
Penyelidikan juga menyebut kepala intelijen Nilantha Jayawardena bertanggung jawab secara pidana karena gagal bertindak setelah mendapat peringatan dari intelijen India.
Ditambahkan, mantan kepala kepolisian Pujith Jayasundara juga harus dituntut karena lalai.
Jayasundara dan pejabat tinggi kementerian pertahanan saat itu, Hemasiri Fernando, sudah menghadapi dakwaan atas kegagalan mereka mencegah serangan.
Laporan mengungkap, serangan terkoordinasi di tiga gereja dan tiga hotel tersebut didanai oleh keluarga pengusaha rempah-rempah setempat. Kedua putra pengusaha itu turut menjadi pelaku bom bunuh diri.
Dua hari setelah serangan, kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab. Namun penyelidik tidak menemukan hubungan langsung antara para pelaku lokal dengan ISIS.
Serangan dipimpin Zahran Hashim yang namanya sudah dikantongi polisi anti-teror serta intelijen Sri Lanka sejak sebelum kejadian.
Editor: Anton Suhartono