Mengintip Dakwah Islam di Manila Filipina, Menjawab Rasa Penasaran Muslim tentang Tauhid
Seperti diketahui, dahulu di masa Nabi Musa, Bani Israil membelot keimanannya dengan menyembah patung anak sapi. Mereka kemudian mengajukan permintaan kepada Nabi Musa setelah diminta untuk bertaubat kepada Allah SWT.
Mereka meminta agar bisa melihat Allah dengan mata kepalanya, layaknya mereka melihat patung anak sapi yang sengaja mereka sembah.
Lalu bagaimana kaitannya untuk menjawab keberadaan atau wujud Allah SWT? Ustaz Andi menjelaskan:
Pertama, hal ini berkenaan dengan sifat Allah SWT. Salah satu sifat Allah adalah 'laisa kamislihi syaiun' yang berarti tidak sama dengan makhluk-Nya. (QS, Asy-syu’ara: 11)
Maka di saat wujud zat Allah SWT yang Maha Besar digambarkan atau dibuat patung sejenis dengan perkiraan pemahat patungnya, maka itu bertentangan dengan sifat Allah tersebut. Jika pun berhasil membuat sesuatu yang seolah-olah dipermisalkan Tuhan, maka sangat dipastikan itu berbeda sama sekali.