Minimnya Internet Indonesia untuk Pendidikan saat Pandemi Jadi Gunjingan Media Luar
MAGELANG, iNews.id – Masyarakat Indonesia telah berulang kali diminta pemerintah agar bersiap-siap menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Era peradaban baru tersebut salah satunya ditandai dengan penggunaan internet untuk segala keperluan.
Pertanyaannya, apakah Indonesia sudah sungguh-sungguh siap menghadapi Revolusi Industri 4.0? Seberapa jauh infrastruktur internet yang dimiliki negeri ini mampu mendukung visi itu? Pandemi virus corona (Covid-19) sedikit banyaknya telah mengungkapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Media Singapura, The Straits Times, dengan mengutip Kantor Berita Prancis, AFP, memaparkan kondisi terkini layanan internet di Indonesia lewat artikel berjudul With Lack of Internet, Indonesia's Teachers Brave Coronavirus with Door-to-door Teaching. Jika diterjemahkan secara bebas, judul versi Indonesianya mungkin kurang lebih begini: “Dengan Minimnya Internet, Guru-Guru Indonesia Nekat Melawan Virus Corona Dengan Mengajar dari Rumah ke Rumah”.
Artikel itu diawali dengan cerita tentang pengalaman Henrikus Suroto, seorang guru di Magelang Jawa Tengah. Guru itu telah bersumpah untuk terus mendidik murid-muridnya sepenuh hati di tengah pandemi global Covid-19—yang memaksa sekolahnya ditutup sementara waktu. Di Desa Kenalan yang terpencil, Suroto membuktikan janjinya itu.
Dia nekat melewati jalan pegunungan yang terjal untuk mengunjungi perkampungan petani miskin di Jateng, di mana pembelajaran daring tidak mungkin digelar di sana lantaran kurangnya layanan internet. Di kampung itu, internet masih menjadi fasilitas mewah yang hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang tua siswa.