Penelitian: Orang Berbicara Bahasa Inggris Lebih Mudah Sebarkan Covid-19
Penelitian bagaimana virus menyebar berdasarkan penggunaan bahasa berasal dari pengamatan yang dilakukan di China. Ini terjadi bukan selama pandemi Covid-19 tetapi selama wabah SARS pertama dengan nama SARS-CoV-1 di Cina Selatan. Virus itu menyebabkan lebih dari 8.000 kasus yang tercatat di 26 negara.
Saat itu, jumlah turis Jepang jauh lebih banyak daripada turis Amerika Serikat di China Selatan. Namun demikian, orang AS menyumbang 70 kasus SARS-CoV-1 sedangkan orang Jepang tidak sama sekali.
Tim peneliti dari RUDN University pada saat itu menduga penyebaran virus berkaitan dengan bahasa penutur.
Karena staf toko China umumnya multibahasa, mereka biasanya berbicara kepada pembeli AS dalam Bahasa Inggris dan berbicara bahasa Jepang pada turis asal negeri Matahari Terbit.
Faktanya, saat dilafalkan Bahasa Inggris penuh dengan konsonan aspirasi sementara Bahasa Jepang memiliki sedikit.