Kendati demikian, Putin mengatakan, saat ini tidak ada hal yang mendesak untuk terjadinya perang nuklir. Dia juga tidak melihat perlunya penggunaan senjata nuklir di Ukraina.
Putin: Selamat Hari Perempuan Internasional, Menjadi Ibu adalah Misi Mulia dan Penting!
Menurut Putin, AS sebetulnya juga memahami bahwa jika mereka mengerahkan pasukan di wilayah Rusia atau di Ukraina, Moskow akan menganggap tindakan tersebut sebagai intervensi.
“(Di Amerika Serikat) terdapat cukup banyak spesialis di bidang hubungan Rusia-Amerika dan di bidang pengendalian strategis,” kata Putin.
“Oleh karena itu, saya pikir tidak ada yang mendesak (untuk perang nuklir) di sini, namun kami siap untuk itu,” ujarnya.
Perang di Ukraina telah memicu krisis paling dalam pada hubungan Rusia dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962. Putin pun telah beberapa kali memperingatkan bahwa tindakan negara-negara Barat berisiko memicu perang nuklir, jika mereka mengirimkan pasukan untuk berperang di Ukraina.
Putin mengirimkan puluhan ribu tentara Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Langkah tersebut memicu agresi militer skala penuh setelah delapan tahun berlangsungnya konflik di Ukraina Timur antara pasukan Ukraina di satu pihak, dan rakyat Ukraina yang pro-Rusia serta proksi-proksi Rusia di pihak lain.
Para pemimpin Barat telah bersumpah untuk mengalahkan Rusia di Ukraina. Akan tetapi, setelah dua tahun perang, pasukan Rusia tetap menguasai seperlima wilayah Ukraina.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku