BEIRUT, iNews.id - Lebanon semakin terjebak krisis politik pada Minggu (17/11/2019). Puluhan ribu warga Lebanon turun ke jalan-jalan di kota-kota besar di seluruh negara itu, di saat politisi kesulitan membentuk pemerintahan.
Para pendemo menuduh pimpinan politik melakukan korupsi dan menuntut reformasi sosial dan ekonomi serta layanan dasar yang memadai.
25.000 Warga Ukraina Bisa Dideportasi dari Israel Mulai Bulan Depan
Krisis politik semakin memburuk setelah mantan menteri keuangan Mohammad Safadi menarik diri sebagai orang yang dipertimbangkan menjadi perdana menteri. Dalam pernyataan yang dirilis kantornya, Safadi mengatakan Perdana Menteri Sa'ad Al Hariri yang mengundurkan diri seharusnya diangkat lagi untuk menduduki jabatan itu.
Hariri berhenti pada 29 Oktober setelah protes yang berlangsung selama berminggu-minggu.
PM Hariri Mundur, AS Desak Lebanon Segera Bentuk Pemerintahan Baru
Pada Minggu (17/11/2019), Hariri menyalahkan protes dan ketidakbecusan pemerintahan pada partai Presiden Michel Aoun.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku