Rumah Digerebek Jaksa gara-gara Jam Tangan Rolex, Presiden Peru Ogah Mundur
Dalam unggahan di media sosial X, pihak Istana Kepresidenan Peru menyatakan, mereka menyediakan semua fasilitas kepada aparat untuk melakukan tugas penyelidikan. Dikatakan bahwa proses tersebut berlangsung secara normal dan tanpa insiden apa pun.
Akan tetapi, Perdana Menteri Peru Gustavo Adrianzen juga mengkritik penggerebekan oleh aparat tersebut. “Kegaduhan politik yang terjadi sangat serius, memengaruhi investasi dan seluruh negara,” tulis Adrianzen di X.
“Apa yang terjadi dalam beberapa jam terakhir adalah tindakan yang tidak proporsional dan inkonstitusional,” cuitnya.
Dua pekan lalu, jaksa memulai penyelidikan awal terhadap Boluarte, menyusul laporan media melalui program internet La-Encerrona bahwa sang presiden memiliki beberapa jam tangan Rolex. Penyelidikan tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah ada dasar bagi aparat melakukan penyelidikan ke tahap formal terhadap politikus perempuan yang menjabat kepala negara sejak Desember 2022 itu.
Boluarte mengakui bahwa dia memiliki beberapa jam tangan Rolex. Menurutnya, semua jam tangan itu dia beli dengan uang yang dia peroleh sejak dia masih muda.
Rabu lalu, Kantor Kejaksaan Peru berusaha memeriksa jam tangan itu di kantor Boluarte. Namun, upaya tersebut gagal karena sang presiden punya agenda lain pada hari itu. Tim pengacara Boluarte meminta jaksa untuk menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap klien mereka.
Penyelidikan terhadap Boluarte adalah peristiwa terbaru dalam sejarah panjang penyelidikan terhadap presiden dan pejabat senior Peru.
Editor: Ahmad Islamy Jamil