Serangan Teror Tewaskan 139 Orang, Rusia Incar Direktur Badan Intelijen Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin mengetahui pelaku serangan di Crocus City Hall, adalah kelompok radikal Islam. Namun otoritas Rusia masih menyelidiki siapa yang memberikan perintah serangan.
“Serangan ini dilakukan oleh kelompok Islam radikal,” kata Putin.
Namun AS dan negara sekutunya, kata Putin, berusaha menutupi proksi mereka di Ukraina. Menurut Putin, negara-negara tersebut bersikeras Ukraina tidak ada terkait dengan serangan dan mengarahkan ke ISIS.
“Tapi kami tahu siapa yang melakukan serangan itu. Kami ingin tahu siapa yang memerintahkan,” ujaranya.
Penegak hukum masih mendalami para pelaku setelah menjalani sidang dakwaan pada Minggu dan Senin. Semua pelaku ditahan selama 2 bulan untuk penyelidikan.
Putin menegaskan, penyelidikan harus dilakukan secara profesional, tanpa kepentingan politik apa pun.
Fakta bahwa para pelaku ditangkap dalam perjalanan menuju Ukraina menimbulkan pertanyaan yang perlu dijawab.
“Siapa yang menunggu mereka di sana? Jelas mereka yang mendukung rezim Kiev tidak ingin menjadi kaki tangan dan sponsor terorisme. Tapi masih banyak pertanyaan yang tersisa,” katanya.
Dinas keamanan Rusia menangkap tujuh orang yang diduga terlibat langsung dalam serangan. Mereka ditangkap menggunakan kendaraan berbeda dalam pelarian menuju perbatasan Ukraina. Seluruh orang yang ditangkap merupakan warga Tajikistan.
Editor: Anton Suhartono