Sisa Peninggalan Perang Dunia II di Indonesia, dari Bangkai Tank sampai Kapal Perang AS
2. Mortir
Bom menjadi salah satu senjata andalan dalam Perang Dunia II. Dalam banyak kasus sampai saat ini masih ditemukan sisa-sisa bom peninggalan perang yang belum meledak, terkubur di kedalaman tanah.
Bom mortir seberat 600 kilogram ditemukan di Desa Togawa, Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, pada Maret silam. Mortir itu pertama kali ditemukan Raifan Sadek dan Irfan Ngawaro, warga setempat. Kondisinya sudah dalam keadaan berkarat.
Selain di Maluku, bom juga ditemukan di Tarakan, Kalimantan Utara. Dari bentuknya, bom berukuran panjang 1,25 meter, diameter 17 cm, dan berbobot 300 kg itu dijatuhkan dari udara. Bila meledak, bom mampu menghancurkan serta memberikan dampak hingga radius 1 km. Bom ditemukan seorang operator alat berat saat melakukan penggalian tanah pada November silam.
3. Peluru
Sisa peninggalan selanjutnya adalah peluru yang ditemukan melingkari senapan otomatis. Peluru itu dikeluarkan pada 1940-an oleh Jepang. Kini, senjata tersebut dapat ditemukan di Gua Jepang, Biak, Papua. Konon, dahulu gua itu digunakan tentara Jepang sebagai basis militer untuk menghalau pasukan sekutu.
Pada 2019, sebanyak 44 peluru tajam berkaliber 7,62 mm ditemukan terkubur di kebun milik petani di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, tepatnya di Skouw Mabo, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. Peluru ditemukan oleh seorang warga, Tono (45), yang sedang bercocok tanam di kebunnya.
Sementara pada November 2020, peluru mortir diduga peninggalan Perang Dunia II juga ditemukan di Dusun Lumban Pea, Kabupaten Tapanuli Utara.