Studi: Balita Bisa Jadi Pembawa Covid-19 Tingkat Tinggi daripada Orang Dewasa
Para peneliti menambahkan, riset laboratorium baru-baru ini menunjukkan bahwa semakin banyak materi genetik virus hadir, semakin banyak pula virus yang dapat menular. Sebelumnya, juga telah ditunjukkan bahwa anak-anak dengan viral load yang tinggi dari virus syncytial respirasi (RSV) lebih mungkin untuk menyebarkan penyakit.
“Dengan begitu, anak-anak muda berpotensi menjadi pendorong penting penyebaran SARS-CoV-2 dalam populasi umum,” demikian catatan para peneliti seperti dikutip AFP, Jumat (31/7/2020).
“Kebiasaan perilaku anak-anak dan tempat tinggal dekat di sekolah dan tempat penitipan anak meningkatkan kekhawatiran untuk amplifikasi SARS-CoV-2 dalam populasi ini karena pembatasan kesehatan masyarakat dikurangi,” kata mereka menyimpulkan.
Temuan baru ini bertentangan dengan pandangan saat ini di antara otoritas kesehatan bahwa anak-anak muda, yang telah mapan, jauh lebih kecil kemungkinannya jatuh sakit karena virus corona. Hasil studi ini juga membantah asumsi bahwa anak-anak muda tidak menyebarkannya ke orang lain.
Akan tetapi, sampai sejauh ini masih sedikit penelitian yang mengupas tentang topik semacam ini.
Satu penelitian baru-baru ini di Korea Selatan menemukan bahwa anak-anak berusia 10 hingga 19 tahun menularkan Covid-19 dalam rumah tangga sebanyak orang dewasa. Akan tetapi, anak-anak di bawah sembilan tahun justru menularkan virus pada tingkat yang lebih rendah.
Editor: Ahmad Islamy Jamil