Wapres AS Pence ke Suu Kyi: Penganiayaan Rohingya Tak Bisa Dimaafkan
Pence menyebut, AS ingin melihat kebebasan pers yang demokratis di Myanmar. Selain itu, dia menuturkan pemenjaraan dua jurnalis tahun lalu "sangat mengganggu" bagi AS.
Pence tidak menyebutkan nama Wa Lone dan Kyaw Soe Oo, dua wartawan Reuters yang ditangkap di Yangon pada Desember 2017. Mereka dinyatakan bersalah pada September melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi dan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara.
"Di Amerika, kami percaya pada institusi demokrasi dan cita-cita kami, termasuk pers yang bebas dan independen," katanya.
Menanggapi Pence, Suu Kyi pun angkat bicara.
"Tentu saja orang-orang memiliki sudut pandang yang berbeda tetapi intinya adalah bahwa Anda harus bertukar pandangan ini dan mencoba untuk saling memahami dengan lebih baik."
"Dengan cara kami dapat mengatakan bahwa kami memahami negara kami lebih baik daripada negara lain mana pun dan saya yakin Anda akan mengatakan hal yang sama dengan Anda, bahwa Anda memahami negara Anda lebih baik daripada orang lain," tambah Suu Kyi.