Wow, Perusahaan Pertahanan Rusia Raup Pendapatan Fantastis meski Dihujani Sanksi Amerika Cs
Kontras dengan Penurunan Industri China
Sementara Rusia tumbuh, industri pertahanan China justru mengalami penurunan. Pendapatan gabungan delapan perusahaan senjata China anjlok 10 persen, dengan NORINCO, produsen utama sistem darat, turun hingga 31 persen. Penurunan ini menekan total pendapatan kawasan Asia dan Oseania, yang turun 1,2 persen menjadi 130 miliar dolar AS.
Kontras itu memperlihatkan bagaimana perang Ukraina memberikan stimulus ekonomi bagi Moskow di bidang persenjataan, berbeda dengan Beijing yang menghadapi berbagai kendala industri.
Secara keseluruhan, 100 perusahaan pertahanan terbesar dunia meraup 679 miliar dolar AS atau Rp11.317 triliun pada 2024, naik 5,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Konflik Gaza dan perang Ukraina menjadi pendorong utama belanja militer dunia serta pesanan senjata lintas negara.
AS dan Eropa mencatat peningkatan stabil, sementara Timur Tengah, khususnya Israel, mengalami lonjakan pendapatan akibat tingginya permintaan global terhadap drone dan sistem anti-drone.
Editor: Anton Suhartono