JAKARTA, iNews.id - Pelabuhan Sunda Kelapa yang berada di ujung utara Jakarta memiliki luas 631.000 meter persegi dan luas perairan 12.090.000 meter persegi. Alur pelabuhannya sepanjang 2 mil dan lebar 100 meter persegi dibatasi dengan beton.
Nama Sunda Kelapa sekarang hanyalah nama salah satu pelabuhan di Jakarta. Namun daerah ini sangat penting karena desa di sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan cikal bakal kota Jakarta yang hari jadinya ditetapkan pada tanggal 22 Juni 1527.
Kerusuhan Madagaskar Soroti Meningkatnya Sentimen Negatif terhadap China di Afrika
Saat itu, Sunda Kelapa merupakan bagian dari Kerajaan Sunda yang beribukota di Pakuan Pajajaran atau Pajajaran (sekarang kota Bogor) yang kemudian direbut oleh pasukan Demak dan Cirebon. Walaupun hari jadi Jakarta baru ditetapkan pada abad ke-16, sejarah Sunda Kelapa sudah dimulai jauh lebih awal, yaitu pada zaman pendahulu Kerajaan Sunda, kerajaan Tarumanagara.
Nama Pelabuhan Sunda Kelapa termahsyur sejak abad ke-12 masehi. Pada masa itu pelabuhan ini sudah dikenal sebagai pelabuhan lada milik kerajaan Hindu Sunda terakhir di Jawa Barat, Pakuan Pajajaran yang berpusat di sekitar Kota Bogor sekarang.
Banjir Rob, Bongkar Muat di Pelabuhan Sunda Kelapa Terhenti
Para pedagang nusantara kerap singgah di Sunda Kelapa di antaranya berasal dari Palembang, Tanjungpura, Malaka, Makasar, dan Madura. Bahkan kapal-kapal asing dari Cina Selatan, Gujarat/ India Selatan, dan Arab sudah berlabuh di pelabuhan ini.
Kapal itu membawa barang-barang seperti porselen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian, kemenyan, kuda, anggur, dan zat warna untuk ditukar dengan lada dan rempah-rempah yang menjadi komoditas unggulan pada saat itu.
“Para pelaut China menyebut Sunda Kelapa dengan nama Kota Ye-cheng yang berarti kota Kelapa. Hal ini kemungkinan disebabkan banyaknya pohon kelapa yang tumbuh di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa kala itu,” ujar budayawan Ridwan Saidi.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku