Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pramono Sebut Jakarta Tetap Jadi Pusat Ekonomi Nasional: Investasi Naik Jadi Rp204,13 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Fatahillah Ubah Nama Sunda Kelapa Jadi Jayakarta, Ini Artinya

Rabu, 09 Februari 2022 - 06:49:00 WIB
Kisah Fatahillah Ubah Nama Sunda Kelapa Jadi Jayakarta, Ini Artinya
Pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta Utara menjadi cikal bakal Jakarta yang dahulu diberi nama Sunda Kelapa sebelum berganti menjadi Jayakarta. (Foto: MPI)
Advertisement . Scroll to see content

Armada kapal asal Belanda dibawah pimpinan Cornelis de Houtman tiba pertama kali di Sunda Kelapa (Jayakarta) pada 13 November 1596 dengan tujuan yang sama, mencari rempah-rempah. Rempah-rempah pada saat itu menjadi komoditas unggulan di Belanda karena berbagai khasiatnya seperti obat, penghangat badan, dan bahan wangi-wangian.

Para pedagang Belanda (yang kemudian tergabung dalam VOC) pada tahun 1610 mendapat sambutan hangat dari Pangeran Jayawikarta atau Wijayakarta, penguasa Jayakarta yang merupakan pengikut Sultan Banten. Mereka membuat perjanjian di mana Belanda diijinkan membangun gudang dan pos dagang yang terbuat dari kayu di sebelah timur muara Sungai Ciliwung.

Melihat potensi pendapatan yang tinggi dari penjualan rempah-rempah di negara asalnya, VOC mengingkari perjanjian. Bangunan gudang yang terbuat dari kayu tersebut dibangun kembali dengan material yang kuat dan mendirikan pos dagang sekaligus benteng di selatan Pelabuhan Sunda Kelapa pada tahun 1613.

Kemudian pada tahun 1618, Belanda membangun benteng. Benteng ini selain berfungsi sebagai gudang penyimpanan barang, juga digunakan sebagai benteng perlawanan dari pasukan Inggris yang juga berniat untuk menguasai perdagangan di Nusantara. Benteng tersebut dibangun kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa.

“Pada tahun 1839 di lokasi ini didirikan Menara Syahbandar (Uitkijk atau outlook post) yang berfungsi sebagai kantor pabean, atau pengumpulan pajak dari barang-barang yang diturunkan di pelabuhan,” ucap Ridwan.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut