Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jarum Bius Caesar Sebabkan Sakit Punggung usai Melahirkan? Ini Faktanya!
Advertisement . Scroll to see content

19 Puisi Ibu Tercinta, Menyentuh Hati dan Penuh Makna

Rabu, 24 Agustus 2022 - 16:03:00 WIB
19 Puisi Ibu Tercinta, Menyentuh Hati dan Penuh Makna
Puisi Ibu yang Menyentuh Hati
Advertisement . Scroll to see content

  • Puisi ibu, judul: Teruntuk Bunda
    (Karya : Dahlia Damayanti Sholikhah)

Semilir sarayu yang bersibak dalam afsun swastamita
Tak memupuskan langkah Bunda tuk menyiratkan afeksinya

Setiap malam, kidung harsa terdengar manis dalam ruang hampa
Tanpa harap eulogi, walau peluh melumpuhkan sekujur atma
Kalbuku berdegup memandang wajah cantikmu seakan tiada beban
Tutur manismu mampu mengiringi seluk-beluk kehidupan
Meredum tamparan perkara yang menghantui kalbu, berhamburan
Hingga atma berdaya melampaui liku buana kuan pagan

Ditengah penghujung malam, terselip doa walau derai menerpa
Memanjatkan doa teruntuk bunda yang menyuguhkan afeksi amerta
Tak lesap dirimu dalam jelma seram yang merisaukan asa
Meninabobokkan elegi menjadi nirwana dalam candramawa

Mungkin, aksara dalam pena ini tak sebanding adorasimu kian nirmala
Walau netra menatapku sebagai insan apatis tak berperasa
Kau menatapku laksana insan anindita tanpa dosa
Oh tuhan, mampukan hamba mengabdi jasa Bunda yang tak mampu ku jangka?

  • Puisi ibu, judul: Ibu
    (Karya : Chairil Anwar)

Pernah aku ditegur 
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai 

Ibu…
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah

Ibu…
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan 
Dia ubati aku dengan penawar dan semangat
Dan bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada tuhan

Namun…
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu

Ibu…
Aku sayang padamu…
Tuhanku…
Aku memohon pada-MU
Sejahterakanlah dia selamanya…

  • Puisi ibu, judul: Pengorbanan Ibu Jalan Hidupku
    (Karya : Agustina Sri Hartati)

Dengan sel-sel darah engkau lahirkan kehidupan bagiku
Tetesan air mata tak terhenti seperti hujan yang mengalir

Tapi ada faya engkau pertaruhkan nyawa bagiku
Suara malaikat kecil bernyanyi
Rasa sakit hilang jadi bahagia
Tak sedikit kata terucap
Tak sedikit darah mengalir

Engkau tersenyum bagaikan rembulan dimalam yang sunyi
Sentuhan demi sentuhan kau usap dengan jemarimu 
Kecupan bibirmu menghangatkan jiwaku
Hari berganti Bulan berganti Tahun
Menjagaku tanpa letih
Mendekapku dengan ketulusan
Cinta kasihmu tak lekang oleh waktu

Kau tuntun aku di jalur berliku yang penuh dengan batu
Untuk menuju ke kedewasaanku
Tak pernah kau pikirkan dirimu
Tak pernah kau pikirkan beratnya hidupmu
Sungguh begitu kuat dirimu
Kau begitu sempurna bagiku

Kau darah yang terus mengalir dihidupku
Ingin rasanya ku indahkan namamu
Ingin rasanya ku indahkan derajatmu
Ingin rasanya ku berikan seluruh hidupku untukmu

Namun apa daya aku hanya seorang lemah
Yang selalu mengikis relung hatinya dengan keegoisanku
Ingin ku ulang waktu untuknya
Kan kuberikan seluruh hidupku untuknya
Karena bahagiamu adalah surga bagiku

  • Puisi ibu, judul: Ibuku Dehulu
    (Karya : Amir Hamzah)

Ibuku dehulu marah padaku
Diam ia tiada berkata
Akupun lalu merajuk pilu
Tiada peduli apa terjadi 
Matanya terus mengawas daku
Walaupun bibirnya tiada bergerak
Mukanya masam menahan sedan
Hatinya pedih karena lakuku

Terus aku berkesal hati
Menurutkan setan, mang kacau-balau
Jurang celaka terpandang di muka
Kosongsong juga - biar cedera
Bangkit ibu dipegangnya aku 
Dirangkumnya segera dikecupnya serta
Dahiku berapi pancaran neraka
Sejuk sentosa turun ke kalbu
Demikian engkau;
Ibu, bapa, kekasih pula
Berpadu satu dalam dirimu
Mengawas daku dalam dunia

  • Puisi ibu, judul: Bunda Airmata
    (Karya : Emha Ainun Najib)

Kalau engkau menangis
Ibundamu yang meneteskan air mata
Dan Tuhan yang akan mengusapnya
Kalau engkau bersedih
Ibundamu yang kesakitan
Dan Tuhan yang menyiapkan hiburan-hiburan

Menangislah banyak-banyak untuk Ibundamu 
Dan jangan bikin satu kalipun untuk membuat Tuhan
Naik pitam kepada hidupmu
Kalau Ibundamu menangis, para malaikat 
Menjelma
Butiran-butiran air matanya
Dan cahaya yang memancar dari airmataIbunda
Membuat para malaikat itu silau dan marah kepadamu
Dan kemarahan para malaikat adalah kemarahan suci
Sehingga Allah tidak melarang mereka tatkala menutup pintu sorga bagimu

  • Puisi ibu, judul: Untukmu Bunda 
    (Karya : Mochtar Pabottingi)

Bunda, alangkah deras waktu berlalu
Membuat segala sosok bertukar rupa. Atau lumer 
bagai salju

Kecuali rumah yang puluhan tahun engkau bangun 
Bersama ayah. Di dalam kalbuku
Tempat jiwaku tetirah saban gundah

Rumah tempatku dulu bertumpu untuk melanglang
Bagai liang belalang di pohonan. Sebelum
Ia mencelat ke padang-padang

Alangkah fana semua yang di sisi
Kecuali wajah, kerudung, dan tadarus mu. Yang terus
Menyelimutiku dengan wangi kesturi 

Di hadapanmu, Bunda, tetaplah aku anak balita 
Dengan ubun-ubun rawan yang terus berdenyut 
Tanpa suara
Jauh dan tembus waktu 

  • Puisi ibu, judul: Ibu
    (Karya : Wiji Thukul)

Ibu pernah mengusirku minggat dari rumah
Tetapi menangis ketika aku susah
Ibu tak bisa memejamkan mata
Bila adikku tak bisa tidur karena lapar
Ibu akan marah besar
Bila kami merebut jatah makan
Yang bukan hak kami
Ibuku memberi pelajaran keadilan 
Dengan kasih sayang
Ketabahan ibuku
Mengubah rasa sayur murah
Menjadi sedap

Ibu menangis ketika aku mendapat susah
Ibu menangis ketika aku bahagia
Ibu menangis ketika adikku mencari sepeda
Ibu menangis ketika adikku keluar penjara
Ibu adalah hati yang rela menerima
Selalu disakiti oleh anak-anaknya
Penuh maaf dan ampun
Kasih sayang Ibu adalah kilau sinar kegaiban

Tuhan 
Membangkitkan haru insan
Dengan kebijakan
Ibu mengenalkan aku kepada Tuhan 

Itulah 19 puisi ibu yang bermakna dan dapat menyentuh hati seorang Ibu. Semoga artikel ini bermanfaat ya!

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut