Ditetapkan Tersangka, Bupati Nganjuk Ditahan di Rutan Bareskrim
JAKARTA, iNews.id - Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus suap jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk. Akibatnya Novi akan ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan, penahanan Bupati Nganjuk dan enam orang lainnya dilakukan di Rutan Bareskrim setelah adanya proses koordinasi dengan KPK.
"Hari ini penahanan di Bareskrim Polri. Ini koordinasi dengan KPK untuk pemberantasan tindak pidana korupsi," kata Argo dalam jumpa pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (11/5/2021).
Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Korupsi (Dir Tipidkor) Bareskrim Polri Brigjen Djoko Poerwanto mengungkapkan bahwa penahanan terhadap Bupati Nganjuk dan enam tersangka lainnya dilakukan selama 20 hari masa tahanan pertama.
Dengan begitu, Bupati Nganjuk dan enam tersangka lainnya harus melewati perayaan Lebaran 2021 di balik jeruji besi Rutan Bareskrim Polri.
"Untuk penahanan yang pertama ini 20 hari," ujar Djoko dalam konferensi pers yang sama.
Dalam kasus ini, KPK bersama Bareskrim Polri telah menetapkan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat (NRH) sebagai tersangka dugaan suap terkait pengisian jabatan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur.