Ekonom UI Ungkap Statistik Keterkaitan Bansos dan Hasil Pemilu
 
                 
                Peningkatan bansos tersebut, menurut Vid, konsisten terjadi pada 2022-2023, setahun sebelum menjelang Pilpres. Bansos dianggap efektif karena sejalan dengan masih tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia.
Menurutnya, bagi masyarakat miskin, nilai uang bansos jauh lebih besar dibandingkan dengan masyarakat berpenghasilan tinggi. Hal ini membuat bansos memiliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan kepuasan dan dukungan dari masyarakat miskin terhadap petahana atau kandidat yang didukungnya.
“Nilai uang valuenya berbeda tergantung dari income seseorang. Bagi orang miskin nilai Rp200 ribu luar biasa dibanding masyarakat berpenghasilan tinggi,” katanya.
“Saya melakukan exercise yang bisa diverifikasi. Kesimpulannya, ada bukti statistik yang kuat dan konsisten untuk menunjukkan hubungan positif kemiskinan dengan persentase perolehan suara petahana,” tutur dia.
Riset yang dilakukan oleh Aspinall (2017) dan Tawakkal (2017), menurutnya juga menunjukkan hubungan positif antara jumlah bantuan dalam bentuk apa pun dengan perolehan suara. Survei LSI juga menunjukkan bahwa mayoritas penerima bansos mendukung paslon tertentu dalam pemilu, khususnya jika bansos tersebut berasal dari program pemerintah atau petahana.
Dengan kombinasi faktor-faktor di atas, menurut Vid, bansos menjadi instrumen yang efektif dalam meningkatkan dukungan bagi petahana atau kandidat yang didukung oleh petahana dalam pemilihan umum.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq