Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : OTT KPK di Kalsel Ternyata terkait Pemerasan, Libatkan 2 Oknum Jaksa
Advertisement . Scroll to see content

Fakta Kasus Suap Hakim PN Surabaya, Nomor 3 Uang Pelicin Miliaran Rupiah

Jumat, 21 Januari 2022 - 06:57:00 WIB
Fakta Kasus Suap Hakim PN Surabaya, Nomor 3 Uang Pelicin Miliaran Rupiah
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam konferensi pers di kantornya. (Foto MNC Portal).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Itong Isnaeni Hidayat menjadi tersangka kasus suap. Dia diduga menerima uang pengurusan perkara yang sedang berproses di Pengadilan Negeri Surabaya.

"KPK meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan dengan mengumumkan status tersangka sebagai berikut. Sebagai pemberi HK, sebagai penerima, HD dan IIH," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam keterangan pers di Kuningan, Kamis (20/1/2022) malam.

Penetapan tersangka ini merupakan buntut Operasi Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Surabaya, Jawa Timur, sejak kemarin hingga hari ini. Dalam OTT tersebut, KPK mengamankan lima orang.

KPK menggelar konferensi pers kasus suap hakim PN Surabaya di kantornya. (Foto Sindonews).
KPK menggelar konferensi pers kasus suap hakim PN Surabaya di kantornya. (Foto Sindonews).

Isnaeni pun ditahan di Rutan KPK. Sedangkan dua tersangka lainnya pengacara Hendro Kasiono (HK) ditahan di Rutan Polres Metro Jakarta Pusat. Kemudian panitera Hamdan ditahan di Rutan Polres Jakarta Timur. 

Berikut fakta-fakta kasus suap hakim PN Surabaya :

1. Uang Rp140 Juta Disiapkan di Tempat Parkir

KPK mengamankan uang tunai Rp140 juta. Uang tersebut diduga sebagai tanda jadi awal bahwa Isnaeni nantinya akan memenuhi keinginan Hendri Kasiono terkait permohonan pembubaran PT SGP.

Uang suap tersebut diserahkan di halaman parkir PN Surabaya.

"Pada Rabu 19 Januari 2022 sekitar pukul 13.30 mendapat informasi ada penyerahan sejumlah uang dalam bentuk tunai dari harta kepada hadir sebagai representasi salah satu area parkir Kantor Pengadilan Negeri Surabaya," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/01/2022) malam.

Nawawi melanjutkan, tim KPK kemudian mengamankan pengacara Hendro Kasiono dan panitera PN Surabaya Hamdan atas penyerahan uang tersebut. Keduanya kemudian digelandang menuju Polsek Genteng, Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan.

2. MA Berhentikan Itong Isnaeni

Mahkamah Agung (MA) mengambil langkah tegas terhadap hakim dan panitera Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang menjadi tersangka penerima suap. MA memberhentikan sementara Itong Isnaeni Hidayat dan Hamdan.

"Oleh karena oknum hakim dan panitera yang menjadi objek tangkap tangan ini telah ditetapkan KPK sebagai tersangka, dengan tetap menjunjung asas praduga tak bersalah, maka yang bersangkutan telah diberhentikan sementara," kata  Plt Kepala Badan Pengawasan MA, Dwiarso Budi Santiarto dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/1/2022) malam.

Dwiarso mengatakan, pemberhentian sementara keduanya langsung ditandatangani Ketua MA. Dia menunjukkan surat itu kepada wartawan dalam konferensi pers.

"Jadi sudah ditandatangani SK-nya," tutur Dwiarso.

3. Uang Pelicin Rp1,3 Miliar Disiapkan untuk Urus Perkara

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan hakim Pengadilan Negeri Surabaya Itong Isnaeni Hidayat (IIH) dan panitera Hamdan (HD) sebagai tersangka suap. Uang yang disiapkan untuk pengurusan perkara itu sebesar Rp1,3 miliar.

"Diduga uang yang disiapkan untuk mengurus perkara ini sejumlah sekitar Rp1,3 miliar. Dimulai dari tingkat putusan pengadilan negeri sampai tingkat putusan Mahkamah Agung," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/1/2022), malam.

Uang Rp1,3 miliar itu disiapkan PT Soyu Giri Primedika (SGP) melalui pengacara Hendro Kasiono (HK). Itong dan Hamdan diduga menerima uang tersebut untuk memuluskan keinginan PT SGP melalui Hendro.


4. KPK Punya Bukti Kuat

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomoloango menjawab tudingan hakim Pengadilan Negeri Surabaya Itong Isnaeni Hidayat yang menyebut penetapan dirinya sebagai tersangka hanya omong kosong. Menurut Nawawi, KPK memiliki bukti yang cukup untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka.

"Bagi kami silakan mau bereskpresi seperti apa saja. Mau teriak mau apa. KPK memiliki kecukupan bukti untuk menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka dalam perkara ini," kata Nawawi di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/1/2022) malam.

Nawawi mengatakan, KPK tidak mempermasalahkan ekspresi yang disampaikan tersangka. Nawawi yang juga mantan hakim ini menegaskan KPK bertindak atas dasar alat bukti yang cukup.

Diberitakan sebelumnya, Itong Isnaeni Hidayat memotong pembicaraan Nawawi saat menyampaikan keterangan dalam konferensi pers.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut