JAKARTA, iNews.id - Penyelidikan kasus kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung (Kejagung) menemukan titik terang. Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri yang menangani kasus ini akan mengumumkan tersangka pada Jumat, 23 Oktober 2020.
Jaksa Agung Muda bidang Pidana Umum (Jampidum) Kejagung Fadil Zumhana mengatakan, penyidik Dittipidum Bareskrim Polri telah melakukan gelar perkara alias ekspose bersama jaksa Jampidum. Hasilnya disimpulkan kebakaran Gedung Utama Kejagung bukan karena unsur kesengajaan.
AS Butuh 300 Jet Tempur untuk Wujudkan Pertahanan Nasional
"Enggak ada, jadi itu karena kealpaan, (Pasal) 188 (KUHP). Saya bicara alat bukti, karena kealpaan, nanti kealpaannya bagaimana kita lihat perkembangannya di persidangan," katanya di Kejagung, Jakarta, Rabu (21/10/2020).
Dalam Pasal 188 menjelaskan, barang siapa karena kesalahan (kealpaan) menyebabkan kebakaran, ledakan atau banjir, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah, jika karena perbuatan itu timbul bahaya umum bagi barang, jika karena perbuatan itu timbul bahaya bagi nyawa orang lain, atau jika karena perbuatan itu mengakibatkan orang mati.
Penyidikan Kasus Kebakaran, Bareskrim Periksa Sidik Jari di Lift Gedung Kejagung
Penyidik Bareskrim, menurut Fadil, akan menetapkan tersangka pada Jumat besok. Dalam penanganan perkara tersebut, dia mengungkapkan, jaksa Jampidum terus memberikan petunjuk.
"Kami beri petunjuk supaya dalam berkas nanti harus ada ini, ini, ini. Dalam proses prapenuntutan, jaksa mengikuti perkembangan penyidikan sehingga si penyidiik tahu, 'Oh arahnya ke sana'," ujar Fadil.
Gelar Perkara Kasus Kebakaran Kejagung Bersama Jaksa, Ini yang Dicari Polri
Pada kesempatan yang sama, Direktur Tipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo menyebutkan, penetapan tersangka akan diumumkan pada Jumat besok. "Saya Jumat gelar penetapan tersangka," ucap Ferdy.
Bareskrim Polri Periksa Staf Ahli Jaksa Agung terkait Kebakaran Gedung Kejagung
Bareskrim Polri dalam penyelidikan menyimpulkan ada peristiwa pidana dalam kebakaran Gedung Utama Kejagung. Ditemukan sumber api bukan disebabkan hubungan arus pendek listrik melainkan diduga karena open flame atau nyala api terbuka.
Total sudah 29 orang dimintakan keterangan terkait kasus tersebut. Puluhan saksi itu berasal dari internal Kejagung antara lain pihak keamanan dalam (Kamdal), Jaksa bagian staf, dan beberapa PNS serta staf ahli Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin. Sementara dari eksternal Kejaksaan Agung yang diperiksa adalah tukang bangunan.
Bareskrim juga telah menyita barang bukti kebakaran yang sebelumnya sudah diambil Puslabfor Polri dari lokasi kebakaran Gedung Kejagung. Barang bukti tersebut, di antaranya arang bekas kebakaran Gedung Kejagung, rekaman CCTV dan beberapa jeriken berisi cairan.
Ditunda Hari Ini, Gelar Perkara Kasus Kebakaran Gedung Kejagung Digelar Besok
Editor: Djibril Muhammad
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku