Kisah Sekolah Rahasia untuk Anak-Anak Pelaku Teror Bom di Indonesia
Para siswa di sekolah dianggap sebagai korban sehingga identitasnya dirahasiakan, bahkan dari teman sekelas mereka.
Di kelas lain, pembuat bom berusia 16 tahun dan seorang yang juga berkeinginan menjadi “pengantin” (pelaku bom bunuh diri) ditempatkan dengan anak-anak petarung jalanan dan pelaku pencurian.
Kepala fasilitas deradikalisasi itu, Neneng Haryani, menyebutkan, menjaga kerahasiaan identitas dan tempat itu semata-mata untuk memulihkan mereka.
"Ini untuk memastikan keselamatan mereka. Anak-anak ini harus tumbuh seperti anak-anak lain, tidak berbeda," kata dia. ”Yang paling penting adalah membangun kepercayaan, ujarnya.
ABC menggambarkan, lokasi sekolah sangat rahasia. Beberapa penjaga berpatroli di sekitarnya.