KPK Geledah Rumah di Badung Bali terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI Kemnaker

JAKARTA, iNews.id - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan penggeledahan terkait kasus dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) tahun 2012. Penggeledahan dilakukan untuk mencari bukti tambahan.

Penggeledahan dilakukan di sebuah rumah di Jalan Tunon Mengwi Buduk, Kabupaten Badung, Bali. Berdasarkan informasi yang diterima, rumah itu milik mantan Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Reyna Usman.

Baca Juga

Dianggap Tak Loyal, 9 Jenderal PLA China Disingkirkan Xi Jinping

"Melanjutkan proses pengumpulan alat bukti, hari ini (7/9) tim penyidik melakukan penggeledahan di wilayah Kabupaten Badung, Bali. Lokasi dimaksud berada di Jalan Tunon Mengwi Buduk," kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, Kamis (7/9/2023).

Ali belum merinci apa saja yang akan diamankan dari penggeledahan tersebut.

Baca Juga

KPK Minta Pengusutan Dugaan Korupsi di Kemnaker Tak Dikaitkan ke Politik

"Segera kami sampaikan perkembangannya," ujar Ali.

KPK saat ini sedang menyidik kasus baru terkait dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi TKI di Kemnaker tahun 2012. Pengadaan sistem proteksi TKI tersebut diduga merugikan keuangan negara yang jumlah pastinya masih dalam proses penghitungan.

Meski belum diumumkan secara resmi, KPK diketahui sudah menetapkan tiga orang sebagai tersangka, yakni Sekretaris Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Kemnaker, I Nyoman Darmanta; mantan Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Reyna Usman; serta Direktur PT Adi Inti Mandiri, Karunia.

KPK juga sudah mencegah ketiga tersangka tersebut untuk bepergian ke luar negeri. Mereka dicegah ke luar negeri selama 6 bulan ke depan.

Pada hari ini, KPK juga memeriksa mantan Menaker Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai saksi kasus tersebut. Cak Imin sudah tiba di KPK memenuhi panggilan pemeriksaan.

Editor: Reza Fajri