Mahfud MD Dorong Wahdah Islamiyah Terus Jaga Pancasila dan NKRI
Mahfud MD mengaku kenal baik dengan pemimpin Wahdah Islamiyah, KH Zaitun Rasmin baik sebagai aktivis MUI maupun sebagai teman dulu di Majelis Ulama Muda Indonesia (MUMI) yang berdiri sekitar sepuluh tahun yang lalu.
"Zaitun Rasmin itu kritis tetapi dirinya maupun Wahdah Islamiyah yang dipimpinnya berjiwa NKRI yang berdasar Pancasila. Itu yang tertulis di berbagai dokumen maupun dari pernyataan-pernyataannya", kata Mahfud.
Mahfud juga mengatakan Zaitun Rasmin pernah aktif di GNPF. Dia menjelaskan pemerintah tidak pernah melarang warga negaranya untuk kritis.
"Pemerintah tak melarang orang bersikap kritis asal tertib, siap menerima jawaban dan dikritik balik, tahu kapan harus mulai dan kapan harus berhenti," kata Mahfud MD.
Wahdah Islamiyah semula berdiri sebagai Yayasan Fathul Muin pada tahun 1988 berpusat di Makassar. Kemudian dikembangkan menjadi ormas Islam yang sekarang cabang-cabangnya sudah ada di seluruh Indonesia. Aktivitasnya meliputi pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemanusiaan.
Mahfud MD di acara tersebut menyatakan kagum ketika diberi kesempatan untuk memguji seorang santri muda yang hafal Al Quran.
"Subhanallah, luar biasa. Pasti dia paham artinya dan tahu nahwu shortofnya. Kalau tak tahu arti dan nahwu shorrof dalam bahasa Arab akan sangat sulit menghafal Al Quran," tutur Mahfud.
Editor: Rizal Bomantama