Pandemi Covid-19, Masih Banyak Warga Beli Hewan Kurban secara Langsung
Hampir seluruh responden yang memilih metode online pun merasa cara ini bisamenjadi solusi untuk tetap berkurban di masa pandemi. Minimnya interaksi tatap muka membuat pembeli merasa lebih aman, ditambah lagi dengan kemudahan transaksi dan penyelenggaraannya yang langsung diurus oleh lembaga atau organisasi penyelenggara.
Selain itu, metode online juga dianggap sebagai opsi yang tepat untuk menjangkau penerima daging kurban di luar lingkungan tempat tinggal. “Masih banyak masyarakat yang butuh sedangkan di tempat saya udah banyak (yang berkurban),” ujar seorang ibu rumah tangga bernama Rosita ketika ditanya alasan berkurban secara online.
Terkait dengan penyedia jasa kurban online, hampir semua responden cenderung selektif dalam memilih lembaga atau organisasi penyedia jasa. Hal ini menunjukkan kredibilitas lembaga menjadi hal penting yang dipertimbangkan oleh pembeli.
Sebagian besar responden mempertimbangkan faktor kredibilitas lembaga penyedia jasa begitupun kejelasan serta transparansi distribusi kurban. Salah satu responden bernama Diah menyatakan publisitas dan transparansi lembaga menjadi tolok ukur kredibilitas sebuah lembaga, seperti dalam bentuk mengunggah kegiatan di media sosial dan laporan pasca kegiatan.
Sebelumnya, Ketua Himpunan Peternak Domba-Kambing Indonesia (HPDKI), Yudi Guntara Noor mengatakan permintaan hewan kurban di tahun 2021 ini khususnya kambing dan domba memang diprediksi mengalami penurunan permintaan.
“Pandemi yang sudah berjalan lebih dari setahun ini berakibat pada menurunnya permintaan atau demand kambing/domba. Hal itu bisa terjadi karena mahalnya harga kambing/domba yang ada saat ini,” ujar dia, Sabtu (17/7/2021).
Editor: Muhammad Fida Ul Haq