Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jimly Asshiddiqie Ungkap Marak Kasus Ijazah Palsu: Dipakai untuk Alat Persaingan Politik
Advertisement . Scroll to see content

Pemilih Pemula Pemilu 2024: Aktif Menuju Pasif atau Pasif Menuju Aktif

Minggu, 05 November 2023 - 09:55:00 WIB
Pemilih Pemula Pemilu 2024: Aktif Menuju Pasif atau Pasif Menuju Aktif
Ilustrasi pemilih pemula dalam Pemilu 2024 (Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

Lewat gerakan tersebut, generasi muda Indonesia pada saat itu mampu bersatu untuk menyatukan beragam perbedaan dan bersatu untuk berbangsa Indonesia. Gerakan golongan muda Indonesia pada peristiwa Rengasdengklok juga memiliki dampak yang besar terhadap kemerdekaan Indonesia, saat itu golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Tokoh-tokoh golongan muda saat ini merupakan generasi muda potensial yang dimiliki bangsa ini, usianya yang masih muda sudah mampu mengambil sikap untuk kepentingan bangsa, beberapa tokoh golongan muda yang terlibat saat itu seperti Sukarni yang usianya baru 29 tahun, Chaerul Saleh juga baru berusia 29 tahun, Wikana dengan usia 31 tahun hingga yang lainnya dengan usia yang terbilang cukup muda. 
Tentunya hal ini menandakan keterlibatan generasi muda sangat dibutuhkan untuk pemikiran-pemikiran yang lebih fresh sehingga adanya inovasi-inovasi baru dalam penyegaran pemilu 2024 nanti. Keaktifan generasi muda sebagai pemilih pemula tentu akan berdampak besar bagi keberlangsungan pemilu 2024.

Sebab, dalam suatu pemilu dipastikan membutuhkan biaya besar dalam pelaksanaannya. Berdasarkan data yang kami peroleh dari lembaga riset Motion Cipta Matrix, Indonesia sebagai negara urutan tiga teratas dengan biaya pemilu di Dunia. Biaya pemilu di Indonesia menyentuh angka Rp579.043.000 per-orangnya.

Dengan biaya yang sangat besar, tentunya satu suara akan sangat berharga untuk dimaksimalkan. Namun, tidak hanya semata-mata hanya tentang nominal, melainkan kewajiban untuk memenuhi hak suara adalah pada nasib dan keberlanjutan bangsa agar dipimpin oleh sosok yang dapat mewujudkan visi misi yang membuat perubahan positif untuk bangsanya.

Untuk mewujudkan pemilu yang memiliki nilai lebih, dibutuhkan peran generasi muda tidak hanya sekadar menggunakan hak pilihnya, tetapi juga peran dalam partisipasi nya untuk tahapan dalam pemilu 2024 nanti. Setidaknya terdapat enam peran generasi muda dalam keterlibatannya pada tahapan pemilu, di antaranya:

Keterlibatannya dalam penyelenggara pemilu, keterlibatan yang dimaksud adalah dengan pada terjun langsung dan bergabung dengan lembaga terkait yang mengikuti kegiatan atau tahapan pemilu 2024 nanti;

Pengawasan pada setiap tahapan pemilu, dalam hal ini ditujukan pada pengamatan akan situasi yang terjadi dalam rangkaian pemilu nanti, mulai dari masa kampanye hingga pemungutan suara;

Sosialisasi pemilu, peran ini sangat dibutuhkan bagi masyarakat, generasi muda yang dianggap sudah memiliki latar belakang akan isu-isu pemilu diharapkan bisa membagikan ilmunya kepada generasi muda lain hingga masyarakat luas agar mengetahui dan memahami makna pemilu sebenarnya;

Pendidikan pemilih, pendidikan pemilih dimaksudkan agar pemilih memiliki dasar-dasar pengetahuan akan pentingnya pemilu dalam negara demokrasi;

Survei atau jajak pendapat terkait pemilu, dalam hal ini generasi muda setidaknya bisa melakukan atau paling tidak membaca terkait hasil survei atau tulisan-tulisan yang berisikan data-data yang merujuk pada pemilu 2024 nanti;
Penghitungan cepat hasil pemilu, generasi muda diharapkan juga dapat menghadiri penghitungan pada hasil pemilu nantinya di tempat pemilihan umum masing-masing.

Peran-peran yang seharusnya dilakukan oleh generasi muda, khususnya pemilih pemula adalah berpartisipasi secara aktif dan semaksimal mungkin, tidak hanya sekedar menggunakan hak pilihnya tetapi juga ikut andil dalam tahapan pemilu 2024. Namun, penyelenggara pemilu, misalnya seperti KPU juga harus memberikan wadah kepada para generasi muda untuk bisa memaksimalkan kontribusinya.

Penyelenggara pemilu harus memberikan sosialiasi dan edukasi secara masif agar generasi muda tergerak untuk tertarik mengkuti tahapan pemilu 2024. Sehingga jika antara penyelenggara pemilu dan generasi muda bersinergi bersama, tentunya diharapkan pelaksanaan pemilu 2024 tidak hanya sekadar menggunakan hak suara, melainkan sebagai wadah untuk menciptakan semangat nasionalisme untuk persatuan demi kemajuan dan kemakmuran bangsa di masa yang akan datang.

Anggita Rahma Shela, Dandy Rayhan Kharisma
Universitas AlAzhar Indonesia
Juara 1 Penulisan Opini pada Thematic Communication Festival 2023 diselenggarakan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi Korwil Jabodetabek bekerjasama dengan Politeknik Negeri Media Kreatif

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut