Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kebijakan Ekonomi 2026: Pemerintah Ingin Pastikan Tak Ada Uang Menganggur
Advertisement . Scroll to see content

Pengaruh Lebaran Vibe, Perekonomian dan Digitalisasi

Jumat, 12 April 2024 - 21:32:00 WIB
Pengaruh Lebaran Vibe, Perekonomian dan Digitalisasi
Candra Fajri Ananda (Foto: Koran Sindo)
Advertisement . Scroll to see content

Pertumbuhan Ekonomi dalam Budaya Lebaran Indonesia 

Setiap tahun, Ramadhan di Indonesia selalu diikuti dengan penuh keceriaan dan kebersamaan, diakhiri dengan perayaan besar Lebaran. Selain aspek keagamaannya, Lebaran juga diwarnai oleh tradisi budaya yang khas, salah satunya adalah tradisi "baju baru" dan "anjangsana". Tradisi ini tidak hanya memiliki nilai sosial dan budaya yang kuat, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. 

Lebaran menjadi salah satu momentum penting dalam meningkatkan perekonomian nasional. Masifnya pergerakan pemudik yang disertai dengan aktivitas konsumsi yang besar membuat roda perekonomian terus melaju. Hal ini terjadi lantaran besaran pengeluaran untuk konsumsi cenderung lebih tinggi dari hari-hari biasanya. Masifnya pergerakan manusia tersebut berpotensi besar meningkatkan jumlah perputaran uang dalam tempo singkat. 
Kebijakan pemerintah untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) 100 persen juga berasal dari argument yang sama, demikian juga untuk pekerja swasta, THR yang diperoleh diharapkan berdampak positif untuk perekonomian.

Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT), jumlah pergerakan masyarakat saat musim mudik Lebaran 2024 diprediksi mencapai 193,6 juta orang atau mencapai 71,7 persen dari totaljumlah penduduk Indonesia. Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang. 

Semua tentu berharap lonjakan jumlah pelaku perjalanan tersebut, mampu mengakselerasi beragam kegiatan ekonomi yang berdampak langsung bagi perekonomian daerah dan nasional. Nilai transaksi belanja beraneka produk yang dijual di daerah-daerah melonjak, sajian-sajian kuliner laris diserbu banyak pembeli dari luar daerah. Selain itu, angka kunjungan wisata lokal pun turut meningkat seiring maraknya jumlah pemudik yang hadir di wilayah setempat.

Tak luput, konsumsi di sektor transportasi turut terakselerasi. Masifnya penggunaan kendaraan pribadi dan transportasi umum membuat belanja sektor tersebut memiliki andil besar dalam berkontribusi mendorong kemajuan ekonomi masa lebaran. Adapun perputaran uang selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H diprediksi sangat signifikan untuk mengerek pertumbuhan ekonomi nasional kuartal I-2024. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan bahwa potensi perputaran uang selama Ramadhan dan libur Lebaran 2024 mencapai Rp157,3 triliun. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut