Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kebijakan Ekonomi 2026: Pemerintah Ingin Pastikan Tak Ada Uang Menganggur
Advertisement . Scroll to see content

Pengaruh Lebaran Vibe, Perekonomian dan Digitalisasi

Jumat, 12 April 2024 - 21:32:00 WIB
Pengaruh Lebaran Vibe, Perekonomian dan Digitalisasi
Candra Fajri Ananda (Foto: Koran Sindo)
Advertisement . Scroll to see content

Mendorong Kemudahan Konsumsi Melalui Inovasi Digital 

Pada era digital seperti saat ini, kemudahan dalam konsumsi melalui inovasi digital menjadi kunci penting dalam mendorong belanja di masa Idulfitri. Hal tersebut lantaran persiapan konsumsi yang intens telah menjadi bagian dari budaya lebaran di Indonesia. Bagi konsumen, salah satu inovasi yang memainkan peran penting dalam mendorong konsumsi adalah kemajuan teknologi online. 

Sistem belanja online telah memberikan aksesibilitas yang lebih besar bagi masyarakat untuk berbelanja tanpa harus meninggalkan rumah. Teknologi belanja online membawa masyarakat dapat menjelajahi berbagai produk dan melakukan pembelian dengan mudah melalui aplikasi e-commerce. Tak hanya itu, kemajuan dalam pembayaran online dan digital pun telah mengubah cara masyarakat berbelanja.

Metode pembayaran elektronik seperti e-wallet, kartu kredit, dan transfer bank secara online telah memberikan alternatif yang lebih praktis dan aman dibandingkan dengan pembayaran tunai. Permasalahannya, tren peningkatan aktivitas ekonomi digital belum sepenuhnya diikuti pemerataan akses infrastruktur internet agar penduduk di luar kota-kota besar bisa mendapatkan akses yang sama. Selain itu masalah keamanan, OJK menyampaikan jika inklusi keuangan sudah semakin membaik (85 persen) sementara literasi keuangan masih sekitar 49 persen. Hal itu bisa dilihat jumlah pengaduan kepada OJK sekitar 1.900 setiap bulannya. 

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan sebanyak 40 persen atau sekitar 77 miliar dolar AS (Rp1.146 triliun) dari total transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia. Pada 2025, nilai tersebut diprediksi akan meningkat dua kali lipat menjadi 130 miliar dolar AS (Rp1.934 triliun) dan terus akan meningkat hingga mencapai sekitar 360 miliar dolar AS (Rp5.357 triliun) di 2030. 

Oleh sebab itu, pemerintah dan pelaku usaha perlu terus mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur serta kebijakan yang mendukung kemudahan dalam berbelanja online dan digital, sekaligus menjamin rasa aman (terlindungi) bagi para pelaku dan industri keuangan itu sendiri, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, inklusi, menuju Indonesia 2045 lebih optimis. Semoga.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut