Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PHR Terapkan Teknologi CEOR, Dongkrak Produksi Minyak di Lapangan Tua
Advertisement . Scroll to see content

Peranan Orang Tua dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, Seberapa Penting?

Jumat, 20 Oktober 2023 - 09:00:00 WIB
Peranan Orang Tua dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, Seberapa Penting?
Kemendikbudristek mengajak para orang tua murid untuk dapat menceritakan pengalamannya dalam mendampingi anak belajar melalui #CeritaKurikulumMerdeka. (Foto: dok Kemendikbudristek)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kesadaran orang tua melakukan kolaborasi dengan sekolah untuk mengembangkan potensi anak diberi peluang besar melalui Kurikulum Merdeka. Sebagian orang tua semakin menyadari, bahwa proses pembelajaran anak tidak semata-mata harus bertumpu di sekolah, melainkan orang tua harus ikut berperan.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dikembangkan melalui Kurikulum Merdeka turut mendorong kolaborasi dan gotong royong antara sekolah dan orang tua. Dalam artian, gotong royong akan turut menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi anak.

Kurikulum Merdeka, salah satu program kebijakan di bawah payung gerakan Merdeka Belajar, dirancang sebagai upaya pemulihan pembelajaran dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam kerangka yang lebih fleksibel, fokus pada pemberian materi esensial, serta pengembangan karakter dan kompetensi murid. Melalui kerangka tersebut, murid diharapkan dapat menerima pembelajaran yang lebih bermakna dan mendalam. 

Selain itu, Kurikulum Merdeka menyediakan waktu yang lebih banyak untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui P5, kegiatan kokurikuler yang memberikan kesempatan kepada murid untuk mempelajari tema-tema atau isu penting, seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi, sehingga murid dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut.

Hingga Tahun Ajaran 2023/2024, lebih dari 80 persen satuan pendidikan di Indonesia telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini, selain gotong royong antara sekolah (guru dan kepala sekolah) dan orang tua, juga turut mengedepankan gotong royong dengan seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah dan dinas pendidikan, untuk mendukung pengimplementasiannya. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut