Peringati Hari Kesehatan Mental Dunia, HIMPSI Jaya Usung Tema Solidaritas Sosial
Pada 9 Oktober 2021, juga berlangsung webinar bertajuk 'Solidaritas Sosial dalam Kebhinekaan; Ekspresi Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia'. Pada kesempatan itu, Eko Aditya Meinarno menyampaikan bahwa wujud tingkah laku solidaritas sosial adalah gotong royong.
Kedermawanan, lanjutnya, tidak secara tiba-tiba muncul tetapi didasari oleh latihan sosial yang membuat kita jadi membantu orang lain. Namun, tantangan saat ini adalah kedermawanan hanya untuk kelompok sendiri dan bukan untuk sesama manusia secara keseluruhan. Menurutnya, masih ada pemisah antara 'Kami dan Kita' yang menjadi tugas kita bersama untuk meleburkan menjadi kekitaan.
Alisa Wahid mengatakan perlunya memperkuat nilai toleransi dengan mengakui adanya perbedaan dan bisa menerima itu. Alisa juga menekankan bahwa kematangan diri menjadi syarat utama mengatasi adanya kebhinekaan.
Sementara itu, Denny JA menyampaikan kutipan dari Ibrahim Hooper bahwa tindakan nyata menjadi lebih penting dari sekedar kata-kata dan lebih memberikan solusi. Saat ini, menurutnya, situasi pandemi mempengaruhi kesehatan mental seseorang karena menimbulkan rasa terisolasi, kesepian, dan tekanan ekonomi, perlu juga dipertimbangkan adanya menteri urusan kesepian, untuk menjaga kesehatan mental masyarakat.
Sebagai puncak acara Festival Solidaritas Sosial pada 10 Oktober 2021 dilaksanakan secara hybrid. Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial Kementerian Sosial Hartono Laras yang mewakili Menteri Sosial Tri Rismaharini, menyampaikan bahwa pemerintah bersama masyarakat perlu bekerja bersama meningkatkan rasa solidaritas sosial bagi sesama.