Polri Libatkan Ansor untuk Pengamanan Gereja.
Polri fokus pada lima hal selama perayaan Natal dan Tahun Baru, yakni kewaspadaan terhadap ancaman terorisme, aksi sweeping, arus mudik dan balik, cipta kondisi, dan operasi kemanusiaan. Meskipun belum terdeteksi adanya aksi terorisme, Tito menengarai ancaman itu selalu ada. Kelompok teroris biasanya melakukan gerakan secara tertutup dan bergerak sendiri-sendiri.
Pesan Panglima TNI
Sementara itu Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengungkapkan, pengamanan Natal dan Tahun Baru merupakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan negara kepada TNI dan Polri. Tugas ini tidak mudah karena mempertaruhkan citra profesionalisme TNI dan Polri.
Menurut Hadi, dalam pelaksanaannya diperlukan pengerahan dan kesiapan personel peralatan dan kemampuan yang maksimal. "Untuk itu saya berharap seluruh personel dan perlengkapan yg disiapkan telah benar-benar dalam kondisi siap operasional dan masing-masing personel memahami dan menyelesaikan tugas dan fungsinya sesuai standar operasional yang berlaku," kata Hadi yang juga menjadi inspektur upacara apel Operasi Lilin 2017.
Hadi menekankan kepada prajurit TNI dan anggota Polri untuk tampil smart, profesional, dan menunjukkan sikap hormat serta simpati kepada masyarakat dalam menjalankan tugas. "Dengan demikian setiap prajurit TNI dan anggota Polri harus bertindak tegas, cepat, dan terukur terhadap kecenderungan tindakan anarkis yg dilakukan oleh kelompok masyarakat tertentu," kata dia.
Mantan KSAU ini juga meminta agar prajurit TNI dan anggota Polri menjaga sikap dan komitmen untuk selalu berdiri tegak di atas semua golongan, menanggalkan kepentingan pribadi dan kelompok untuk mewujudkan perdamaian di masyarakat.
"Seluruh prajurit juga harus menanamkan semangat untuk bersama menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia berdasarkan UUD 1945. Jaga Keamanan personel dan perlengkapan selama bertugas," katanya.
Editor: Zen Teguh