Profil Gus Dur, Presiden ke-4 RI Cucu Pendiri NU yang Ditetapkan Pahlawan Nasional
JAKARTA, iNews.id – Profil Gus Dur yang bernama lengkap KH Abdurrahman Wahid, Presiden ke-4 RI yang dianugerahi pahlawan nasional menarik dikaji.
Gus Dur, yang dikenal humanis dan humoris, diakui sebagai Pahlawan Nasional berkat kontribusi luar biasanya bagi bangsa. Selain dikenal sebagai Bapak Pluralisme, Gus Dur juga sosok ulama, intelektual, dan negarawan yang banyk menginspirasi dunia.
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur disambut suka cita dan rasa bangga oleh keluarga besar di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tak hanya Tebuireng, sejumlah pondok pesantren lain di Jombang juga serentak menggelar sujud syukur dan doa bersama atas penghargaan tertinggi dari negara tersebut.
Pada saat penganugerahan gelar berlangsung di Jakarta, Senin (10/11/2025), makam almarhum Gus Dur di Jombang terus didatangi oleh ribuan peziarah. Mereka seolah berlomba mendoakan sang Guru Bangsa yang dikenal sebagai tokoh pluralis ini.
Perwakilan keluarga besar Pondok Pesantren Tebuireng, Variz Muhammad Mirza, mengungkapkan rasa senang dan bangga mereka. "Kami berharap, penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini akan menjadi inspirasi dan dorongan bagi umat Islam untuk meneruskan perjuangan Gus Dur dalam memperjuangkan kebenaran dan membela masyarakat yang lemah," ujar Variz.
Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur lahir pada 7 September 1940 di Jombang, Jawa Timur. Memiliki nama asli Abdurrahman Addakhil.
Gus Dur merupakan putra sulung dari KH Wahid Hasyim dan cucu dari KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama. Dari pihak Ibu, Gus Dur merupakan cucu dari KH Bisri Sansuri, pendiri Pondok Pesantren Denanyar, Jombang, Jawa Timur.
Gus Dur pertama kali belajar mengaji dengan sang kakek, KH Hasyim Asy’ari. Di usia 5 tahun, Gus Dur sudah bisa membaca Al-Qur’an. Selepas lulus sekolah Dasar, Gus Dur dikirim orang tuanya untuk sekolah di Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) di Gowongan. Di saat yang sama dia juga ngaji di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta.