Profil Gus Dur, Presiden ke-4 RI Cucu Pendiri NU yang Ditetapkan Pahlawan Nasional
Satu tahun kemudian, Gus Dur menambah pekerjaannya dengan menjadi Guru Kitab Al-Hikam. Pada 1977, dia bergabung di Universitas Hasyim Asy’ari sebagai Dekan Fakultas Praktik dan Kepercayaan Islam, dengan mengajar subyek tambahan seperti pedagogi, syariat Islam, dan misiologi. Setelah kembali ke tanah air, Gus Dur tak lantas berkiprah di Kepengurusan Nahdlatul Ulama.

Gus Dur lalu diminta berperan aktif menjalankan NU tapi ditolaknya. Namun, Gus Dur akhirnya menerima setelah kakeknya, KH Bisri Syansuri, membujuknya. Karena mengambil pekerjaan ini, Gus Dur juga memilih pindah dari Jombang ke Jakarta. Baru pada 1984, Gus Dur berkiprah di NU hingga menjabat Ketua Umum Tanfidziyah sampai tahun 2000 atau tiga periode.
Pada 1999, Gus Dur terpilih sebagai Presiden ke-4 RI secara demokratis menggantikan Bacharuddin Jusuf Habibie. Gus Dur menjabat hingga Mei 2001. Dia dikenal sebagai presiden yang humanis dan juga humoris. Tak heran jika hingga saat ini banyak buku-buku yang tentang koleksi humor ala Gus Dur. Gus Dur wafat pada 30 Desember 2009 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta di usia 69 tahun.
Editor: Kastolani Marzuki