Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : MRT Bangun Museum Bawah Tanah, Jadi Ikon Baru Jakarta
Advertisement . Scroll to see content

Progres MRT Jakarta Fase 2A Capai 49,99 Persen, Pembangunan Pakai Teknologi Canggih

Sabtu, 19 Juli 2025 - 19:38:00 WIB
Progres MRT Jakarta Fase 2A Capai 49,99 Persen, Pembangunan Pakai Teknologi Canggih
Pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase 2A menerapkan beberapa metode pembangunan inovatif untuk meminimalkan gangguan terhadap aktivitas warga. (Foto: MRT)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase 2A terus dikebut untuk memperluas layanan transportasi publik ibu kota. Jalur ini menghubungkan Stasiun Thamrin hingga Stasiun Kota, melanjutkan koridor utara–selatan Fase 1 yang telah beroperasi sejak 2019, dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI.

Dengan panjang lintasan mencapai 5,8 kilometer, jalur Fase 2A mencakup tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

Pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase 2A menerapkan beberapa metode pembangunan inovatif untuk meminimalkan gangguan terhadap aktivitas warga. (Foto: MRT)
Pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase 2A menerapkan beberapa metode pembangunan inovatif untuk meminimalkan gangguan terhadap aktivitas warga. (Foto: MRT)

Hingga Juni 2025, progres pembangunan MRT Fase 2A telah mencapai 49,99 persen. Jika berjalan sesuai jadwal, jalur ini ditargetkan mulai beroperasi secara bertahap pada tahun 2027.

Untuk meminimalkan gangguan terhadap aktivitas warga, terutama di jalan-jalan protokol, PT MRT Jakarta menerapkan beberapa metode pembangunan inovatif. Salah satunya box jacking method, teknik konstruksi baru di Indonesia.

Pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase 2A sudah mencapai 49 persen. (Foto: iNews/Mochammad Aulia Juliyantio)
Pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase 2A sudah mencapai 49 persen. (Foto: iNews/Mochammad Aulia Juliyantio)

"Saat membangun koridor bawah tanah, kami menggunakan metode box jacking, yakni seperti menggali terowongan dengan mendorong kotak besar perlahan menggunakan sistem hydraulic jacking. Setelahnya baru dilakukan pemasangan dinding penahan di bagian belakang," kata Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Weni Maulina, Kamis (19/7/2025).

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut