Sebelum Jadi Tersangka, Menpora Imam Nahrawi 3 Kali Mangkir Panggilan KPK
JAKARTA, iNews.id – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dana hibah KONI oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nahrawi diduga menerima uang Rp26,5 miliar dalam beberapa rentang waktu.
Penetapan tersangka Imam merupakan hasil pengembangan perkara KPK atas lima tersangka lain yakni Sekjen KONI Ending Fuad Hamidy (EFH), Bendahara Umum KONI Jhonny E Awuy dan Deputi IV Kementerian Pemuda dan Olahraga Mulyana (Mul).
Selain itu, Pejabat Pembuat Komitmen pada Kemenpora AP Adhi Purnomo (AP) dkk, serta Staf Kementerian Pemuda dan Olahraga Eko Triyanto (EP) dkk. Ending dan Jhony telah diputus bersalah oleh PN Tipikor Jakarta.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menuturkan, sebelum ditetapkan sebagai tersangka Imam Nahrawi telah tiga dipanggil oleh penyidik. Panggilan tersebut dimaksudkan untuk meminta klarifikasi dan keterangan dari politikus PKB tersebut.
Panggilan pertama pada 31 Juli 2019, kemudian 2 Agustus dan 21 Agustus 2019. KPK memanggil Nahrawi secara patut dengan mengirimkan surat kepada mantan anggota DPR tersebut.