Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti: Muslim Indonesia Tak Ragukan Pancasila
Dia menuturkan, penerimaan muslim Indonesia atas Pancasila membuat Indonesia menjadi negara yang unik. Indonesia meskipun berpenduduk mayoritas muslim, Islam tidak dijadikan sebagai dasar negara.
“Pancasila bukanl ideologi Islam tapi tidak bertentangan dengan Islam. Kedudulan Pancasila seperti inilah yang disebut oleh sebagian pengamat sebagai ideologi negara yang religius,” tutur nya.
Menurutnya, rincian nilai-nilai Pancasila sesuai dengan prinsip Islam bisa ditemui dalam batang tubuh UUD 1945 yang menekankan hak, kebebasan sekaligus tanggung jawab warga negara.
Keseimbangan antara hak, kebebasan dan tanggung jawab warga negara, kata dia menjadi kunci penting tercapainya perdamaian dan jawaban atas tantangan kekinian seperti krisis lingkungan.
Dia mengatakan, salah satu medium peningkatan kesadaran peran warga dalam mempromosikan perdamaian, yaitu melalui pendidikan. “Pendidikan bisa menjadi piranti untuk mentransformasikan ketidakadilan yang menjadi penghambat perdamaian. Selain memenuhi hak dasar warga negara, pendidikan bisa mendorong tumbuhnya generasi yang akan menjadi pelopor perubahan,” ucapnya.
Dalam sesi panel seminar yang sama, juga hadir Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf, anggota Dewan Pengarah BPIP Rikard Bagun dan anggota biro perencanaan kebijakan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Cartwright Weiland.
Seminar dibuka oleh Kepala BPIP Yudian Wahyudi dan dihadiri oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, dan Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP Jenderal (Purn) Try Sutrisno.
Seminar diselenggarakan secara hybrid melalui daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 untuk semua peserta luring memakai masker dan menjaga jarak.
Editor: Kurnia Illahi