Sosok Perwira TNI AL Korban Pengeroyokan di Terminal Arjosari, Akrab dengan Pedagang Asongan
Menurutnya, keluarga sempat curiga karena korban tidak segera mengabari kembali setelahnya. Kemudian ada polisi yang datang ke rumah dan memberi tahu bahwa korban dikeroyok sejumlah orang dan dibawake Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
"Saya itu dikabari malamnya, terus jam sembilan malam itu ngecek ke rumah sakit di IGD. Kondisinya memang sudah siuman, waktu dibawa ambulan itu pingsan, mungkin karena darahnya banyak yang keluar,di IGD tapi sadar, itu saya ajak ngobrol terus, kan handphone (HP) nya itu bunyi terus, banyak yang tanya kondisinya," katanya.
Menurutnya, beberapa terduga pelaku memang dikenal oleh korban dan keluarganya. Bahkan Fadholi menyebut, beberapa kali mendengar nama Takim, yang menjadi mandor atau koordinator jupang di Terminal Arjosari Malang. Namun, beberapa pelaku diduga orang-orang baru yang tidak mengenal korban.
"Cuma dengar namanya, cuma enggak pernah ketemu dan interaksi, pernah tahu, terduga pelaku itu masih keluarga informasinya," kata dia.
Di sisi lain, Polresta Malang Kota sejauh ini belum ada yang bersedia memberikan keterangan resmi terkait insiden pengeroyokan perwira TNI AL itu. Beberapa pejabat utama juga masih bungkam.
Sebelumnya diberitakan, insiden pengeroyokan terjadi di Terminal Arjosari Malang, melibatkan salah satu anggota TNI AL aktif yang diduga dikeroyok oleh sejumlah jupang pada Kamis (26/6/2025) malam.
Pengeroyokan ini terekam kamera handphone (HP) salah satu saksi di lokasi kejadian. Terlihat korban terluka parah di kepala hingga darahnya berceceran di depan jalur keberangkatan bus Patas jurusan Surabaya.
Editor: Kurnia Illahi