Tegas, Menag Tak Mau Ada Ruang Pendidikan yang Ajarkan Intoleransi
JAKARTA, iNews.id - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan tidak akan memberikan ruang kepada pendidikan yang mengajarkan intoleransi dan ekstremisme. Hal ini disampaikan Menag dalam Rakernas Ditjen Pendidikan Islam yang berlangsung di Lembang, Jawa Barat, 28 Februari 2022 sampai 2 Maret 2022.
"Tidak boleh ada ruang sedikitpun di institusi pendidikan di bawah Kementerian Agama yang mengajarkan intoleransi dan ekstremisme," ujar Menag dikutip dalam laman resmi Kemenag, Rabu (02/03/2022).
Menag menekankan pendidikan di lingkungan Madrasah dan Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) harus selamat dan terbebas dari ideologi melawan negara. Menag Yaqut juga menginginkan agar tidak ada keluarga besar Kemenag yang melakukan perlawanan terhadap negara. Jika kedapatan ada yang terlibat dalam perlawanan terhadap negara, Menag memastikan akan melakukan tindakan tegas.
"Saya tidak mau ada di lingkungan PTKIN muncul aktor yang melakukan perlawanan kepada negara. Karena ada 11 persen dosen yang berpikir dan pola pikirnya belum moderat," ucapnya.
Lebih lanjut, Menag menyampaikan tahun ini dirinya sudah memerintahkan untuk pemetaan semua lembaga pendidikan keagamaan, madrasah, PTKIN, dan pondok pesantren terkait paham keagamaan dan kebangsaan. Termasuk di dalamnya terkait kekerasan seksual yang sempat ramai beberapa waktu yang lalu.
"Saya juga tidak bosan-bosan mengingatkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pengajaran di madrasah dan institusi pendidikan keagamaan lainnya," kata Menag.