Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KUHP dan KUHAP Baru Berlaku 2026, Pemerintah Siapkan Aturan Turunan
Advertisement . Scroll to see content

Wamenkumham Tegaskan Kritik Bukan Penghinaan di KUHP, Tak Bakal Dipidana

Senin, 12 Desember 2022 - 23:09:00 WIB
Wamenkumham Tegaskan Kritik Bukan Penghinaan di KUHP, Tak Bakal Dipidana
Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej. (Foto MNC Portal Indonesia).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej menegaskan kritik dan penghinaan merupakan hal yang berbeda dalam KUHP baru. Pengkritik tidak akan dipidana. 

“Kritik jelas tidak akan dapat dipidana karena dilakukan untuk kepentingan umum,” kata Eddy di Jakarta pada Senin (12/12/2022).

Eddy mengatakan, pasal penghinaan merupakan delik aduan, dan tidak semua pihak dapat melaporkan. Pihak yang dapat mengajukan aduan yakni presiden, wakil presiden, atau lembaga negara.

"Penghinaan di negara mana pun, termasuk kepada kepala negara dan lembaga negara jelas merupakan suatu perbuatan yang tercela. Namun, KUHP mengaturnya sebagai delik aduan, sehingga masyarakat termasuk simpatisan dan relawan tidak dapat melaporkan," katanya. 

"Jadi, yang bisa mengadukan hanya presiden, wakil presiden, ataupun kepala lembaga negara,” sambungnya.

Eddy menjelaskan bahwa KUHP yang baru sudah disusun dengan cermat dan hati-hati, juga mempertimbangkan kepentingan individu, negara, masyarakat, bahkan kondisi bangsa yang multietnis, multireligi, dan multikultur. 

“Apa pun yang menjadi pertimbangan adalah keseimbangan antara kepentingan individu kepentingan negara dan kepentingan masyarakat, serta mempertimbangkan kondisi bangsa yang multietnis, multireligi, dan multikultur,” katanya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut