Wapres Sebut Ketahanan Pangan Indonesia Hanya 21 Hari Tanpa Suplai, AS 1.068 Hari
Oleh karena itu, Wapres menegaskan pemerintah sangat serius menggarap urusan pangan termasuk mengalokasikan sekitar 76,9 triliun pada tahun 2022 ini untuk memperkuat ketahanan pangan. Mulai dari peningkatan keterjangkauan dan ketercukupan produktivitas dan pendapatan petani atau nelayan diversifikasi pangan, perbaikan iklim usaha serta daya saing hingga penguatan sistem pangan berkelanjutan.
Di samping itu, Wapres juga mengungkapkan sektor pertanian sangat penting kontribusinya yang konsisten terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Terutama selama pademi,” katanya.
Selain itu, Badan Pusat Statistik telah merilis data ekonomi Indonesia yang tercatat tumbuh sebesar 3,69 persen pada tahun 2021 dibanding dengan 2020.
“Walaupun kontribusi pertanian terhadap PDB ini cukup besar tapi sektor ini masih menanggung beban cukup berat terutama akibat besarnya jumlah tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja pertanian itu besar,” kata Wapres.
Wapres juga mengungkapkan hampir separuh rumah tangga miskin di Indonesia bergantung pada sektor pertanian.
“Makanya benar kata Pak Teten Masduki(Menteri Koperasi dan UKM), ngurusin ini, ini pahalanya gede, banyak orang miskinnya. Berdasarkan sumber penghasilan utama jumlahnya sekitar 46,3 persen rumah tangga pada 2020 ini menurut juga data dari BPS,” tuturnya.
Editor: Rizal Bomantama