Waspada, Covid Varian Delta Sangat Cepat Turunkan Saturasi Oksigen

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap virus Covid-19 varian Delta. Sebab varian ini sangat cepat menurunkan saturasi oksigen pasien Covid-19.

“Untuk diketahui varian Delta ini sangat cepat membuat penurunan saturasi oksigen,” kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Senin (2/8/2021).

Baca Juga

Turki Buka Koridor Perdagangan Darat Bersejarah ke Yordania dan Suriah, Integrasi Timur Tengah Menguat?

Oleh karena itu, kata Luhut, untuk menghindari masyarakat meninggal dunia karena terjadi penurunan saturasi oksigen ini harus segera dilakukan isolasi secara terpusat.

“Kita ingin menghindari orang yang bisa meninggal karena saturasi oksigen sudah turun dan mengalami pemburukan dan baru dibawa ke rumah sakit. Sehingga berpotensi menimbulkan kematian karena keterlambatan mendapatkan penanganan,” kata Luhut.  

Baca Juga

Covid Varian Delta Menyebar Luas di China, Terparah sejak Awal Wabah

Bahkan, Luhut mengatakan saat ini 49.000 fasilitas isolasi terpusat sudah disiapkan. “Fasilitas terpusat ini dilengkapi dokter, perawat, obat-obatan, oksigen, dan konsumsi pasien. Sudah kami siapkan 49.000, saya ulangi 49.000 tempat tidur di pulau Jawa dan Bali,” katanya.

Baca Juga

Lawan Covid Varian Delta, Kamboja Padukan Vaksin AstraZeneca dengan Buatan China

“Sehingga kita ingin dengan testing tracing ini harus bisa kita isi semua banyak mungkin, sehingga kita bisa memastikan memisahkan orang-orang yang kena Covid-19 dari keluarganya. Sehingga cluster-cluster keluarga itu bisa kita kurangi,” papar Luhut.

Oleh karena itu, Luhut menegaskan bahwa isolasi terpusat sangat penting bagi pasien Covid-19 terutama yang berisiko tinggi. “Isolasi terpusat baik di level desa kecamatan kabupaten kota ataupun di level provinsi sangat penting terutama bagi pasien-pasien beresiko tinggi ataupun yang di rumahnya ada ibu hamil, orang tua, orang komorbid," katanya.

Baca Juga

WHO: Perang Melawan Covid Jadi Lebih Sulit karena Varian Delta

Editor: Faieq Hidayat