Deretan Pemilik PO Bus Bangun Usaha dari Nol, Ada Tukang Pisang dan Anak Buruh Tani
JAKARTA, iNews.id – Di tengah tren meningkatnya masyarakat menggunakan transportasi bus, banyak kisah menarik di balik berdirinya perusahaan otobus (PO). Ada yang lama menggeluti bisnis transportasi, ada pula yang membangun dari nol.
Banyak yang penasaran dengan kisah perjalanan mereka membangun PO bus. Kerja keras dan perjuangan mereka menjadi insprasi banyak orang
Beberapa pemilik PO bus memiliki latar belakang beraneka ragam. Bahkan ada yang berasal dari keluarga kurang mampu. Berikut deretannya.
1. PO Putera Mulya
Putera Mulya sudah sangat dikenal oleh masyarakat Jawa Tengah, terutama Wonogiri. PO bus ini didirikan pada 1985 oleh PH Soegiyono.
Usaha ini dirintisnya dari awal dengan bermodalkan dua unit microbus berkapasitas 12 orang. Angkutan tersebut melayani trayek Ngadireji – Jatipuro – Wonogiri – Jatisrono.
Seiring berjalannya waktu, pada 1992 Putera Mulya melebarkan sayapnya dengan membuka trayek Angkutan Desa dengan rute Surakarta – Karanganyar – Jumapolo – Jatipuro – Wonogiri PP.
Memasuki 2000, PH Soegiyono membawa Putera Mulya melakoni debut AKAP dengan trayek Ponorogo – Purwantoro – Wonogiri – Solo – Jakarta PP. Ada juga trayek Ponorogo – Madiun – Ngawi – Solo – Jakarta – Merak – Bandar Lampung.
Awalnya, Putera Mulya bermodalkan 10 unit armada bus besar Mercedes-Benz keluaran 1994. Bus itu dipilih karena biayanya yang masih sangat terjangkau untuk pemain baru dalam trayek luar provinsi.
Usaha yang semakin berkembang, kini Putera Mulya memiliki 80-100 unit armad bus yang melayani trayek AKAP. Bahkan, PO bus ini menjadi pelopor bus tingkat jarak jauh di Indonesia yang saat ini sangat populer.
2. PO SAN
Melayani trayek Antar Pulau, PO SAN masih kokoh berdiri setelah 30 tahun didirikan oleh H Hasanuddin Adnan. Namun, awalnya Hasanuddin membangun usahanya dari penyedia jasa pengiriman barang, meski saat itu dirinya sudah berprofesi sebagai PNS.
Hasanuddin melihat peluang besar dalam jasa transportasi umum. Pada 1980, bersama keluarga dia membangun PO Bengkulu Indah. Namun, Hasanuddin hanya sembilan tahun berada di perusahaan tersebut dan membangun SAN Travel.
Satu tahun berjalan SAN Travel, Hasanuddin sudah memiliki izin AKAP dengan trayek Bengkulu – Jakarta menggunakan Mazda T4000. Pada 1992, menggunakan Mitsubishi BM dan RM untuk melayani trayek Jawa Tengah.
Berbekal pengalaman tersebut, kini PO SAN masih melayani rute Jawa – Sumatera dengan memiliki unit 100 unit bus kelas eksekutif. Kini, perusahaan tersebut dijalankan oleh putranya Kurnia Lesani Adnan yang akrab disapa Sani.