Deretan PO Bus di Indonesia Ganti Panglima Perang, Rian Mahendra dan Aprilia D Lestari Paling Mengegerkan
2. PO AKAS Green

PO AKAS Green menjadi salah satu perusahaan yang mengganti direktur operasional mereka. Adalah Aprilia D Lestari yang hampir 7 tahun mengurusi perusahaan keluarga tersebut.
Aprilia sendiri mengaku tidak sengaja terjun ke dunia transportasi karena pada awalnya hanya ingin membantu sang adik Nisrina Tria Fajrin. Tria diketahui adalah anak kandung dari pemilik AKAS Group, Tingok dan sang ibu Laila Kumaladewi.
Awalnya, Aprilia yang merupakan anak sambung membantu mengelola bisnis tersebut hingga Tria bisa mandiri mengurus perusahaan. Namun, nyatanya Aprilia senang dengan pekerjaan itu dan berlanjut hingga sekarang.
PO AKAS Green merupakan salah satu anak perusahaan AKAS Group yang sudah beroperasi sejak 1956, dan jadi salah satu PO bus terbesar di Jawa Timur. AKAS merupakan akronim dari Ali Karman Amat Sekeluarga.
“Sosok perempuan hebat baik di transportasi maupun yang lainnya, buat saya pribadi itu suatu kelebihan. Proses yang membuat kita semakin kuat. Kita juga harus melaluinya selangkah demi selangkah, sambil belajar,” kata Aprilia dalam kanal YouTube Bobby Darwin.
3. PO Transport Express

Perusahaan Otobus satu ini juga sedang mempersiapkan “Panglima Perang” yang baru agar siap terjung ke dunia persaingan industri transportasi bus yang ketat. Yoga Hendriko Putra yang merupakan anak dari Hendrik Dunan Nazar sedang dipersiapkan untuk membawa PO Transport Express ke medan perang.
Bagi masyarakat Minang atau Padang yang merantau ke ibu kota Jakarta, PO Transport Express sudah menjadi andalan transportasi mereka. Bermarkas di Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, PO ini bisa dikatakan sebagai salah satu yang legendaris.
Yoga sendiri merupakan generasi ketiga yang akan memimpin PO Transport Express, setelah ayahnya Hendrik Dunan Nazar, dan kakeknya yang mendirikan perusahaan, Haji Nazar Zakaria Datuak Maharajo Basa.
“Sejak kecil saya sudah menjadi penonton aktivitas PO Transport ini. Kita harus punya teori, ada big point atau konsep yang harus kita jalani. Kita bikin konsep kenyamanan, tepat waktu, promosi, armada, penilaian rival,” kata Yoga dalam unggahan video di kanal YouTube Perpalz TV.