Kenapa Bus Pariwisata Sering Mengalami Kecelakaan? Ini Faktornya
Sebab itu, Sony mengimbau kepada para pengemudi, untuk menjaga kesehatan, pastikan asupan makanan dan minuman mendekati empat sehat lima sempurna, dan menerapkan gaya berkendara defensif, untuk memberikan rasa aman selama perjalanan.
"Meski sudah berada di lajur yang benar dan sesuai dengan panduan safety driving, pengendara harus tetap waspada dengan pengendara lain, terutama kendaraan berukuran besar," ujar Sony.
Sony menambahkan, pengemudi harus menerapkan defensive driving, seperti menjaga jarak kendaraan, menjaga kecepatan, waspada terhadap kendaraan di sekeliling, dan teliti saat melihat objek.
Penyebab kecelakaan lainnya pada bus pariwisata yakni rem blong. Sony menjelaskan kepada pengemudi khususnya kendaraan besar seperti bus dan truk jika terjadi hal pertama yang harus dilakukan yakni tidak boleh panik.
Biasanya pengemudi dengan jam terbang tinggi atau berpengalaman, lebih siap tentang apa yang harus dilakukan, dan memiliki perhitungan matang dalam mengambil keputusan. Pengemudi bisa memanfaatkan parking brake atau engine brake. "Ini berkaitan dengan kompetensi pengemudi," ucap Sony.
Terakhir, pengemudi bisa melihat dan berhitung, karena waktunya mungkin hanya sepersekian detik bagi pengemudi untuk mengarahkan kendaraannya ke arah risiko yang lebih kecil.
"Bisa ke kiri, banyak sekali pohon, tebing dan lain sebagainya. Itu yang paling minim resiko buat orang lain tapi beresiko pada diri dia," kata Sony.
Sementara itu, pengemudi juga bisa ambil ke sebelah kanan, namun berisiko pada pengemudi dan orang lain, karena ada kendaraan yang datang dari arah berlawanan.
"Kalau ke arah depan banyak kendaraan kecil, mungkin tidak fatal bagi dia tapi fatal bagi orang lain. Ini yang tidak boleh dilakukan oleh pengemudi kendaraan besar," ujarnya.
Editor: Dani M Dahwilani