Kisah Pemilik PO Persada Mengawali Usaha dari Sopir Angkutan Desa, Kini Punya Puluhan Armada Bus Mewah
“Saya melihat kebutuhan masyarakat pada saat itu kan tinggi. Sebelum tahun 1977 saya dagang di pasar sebenarnya. Pada 1979 saya melihat situasi, akhirnya saya pindah ke angkutan,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, Zainul terus meningkatkan angkutan yang dimilikinya untuk menampung orang lebih banyak. Setelah Colt diesel, dia mulai mengembangkan ke bus 3/4 untuk angkutan antar kabupaten.
“Pada 2000 itu belum ada angkutan pariwisata, jadi saya awalnya mulai pakai mobil 3/4 dua unit khusus carteran. Tapi luar biasa (responsnya) saat itu. Nah, pada 2001 itu saya mulai beralih ke bus besar,” katanya.
Ketika ingin beralih ke bus besar, H Zainul mengaku tidak tahu harus kemana untuk mendapatkan unitnya. Akhirnya, dia mendapat informasi ada salah satu perusahaan yang menjual armada bekas antar-jemput karyawan.
“Cuma dulu saya enggak ngerti caranya (beli bus). Akhirnya ada bus bekas LG ada 2 unit saya beli di Salatiga kondisinya masih bagus, kita ambil. Dalam satu bulan itu bisa berangkat terus, jadi dalam sebulan itu ada 30 hari tapi jadi 35 hari dihitungan kita,” katanya.
Kini, H Zainul memilih fokus pada angkutan pariwisata hingga memiliki puluhan unit bus mewah. Adapun ciri khas dari PO Persada ini armadanya memiliki cat warna merah.
Editor: Dani M Dahwilani