Oli Palsu Makin Identik, Kepolisian Curigai Ada Indikasi Mafia
“Kita sudah menyarankan kepada anggota kita untuk memasang barcode pada kemasan oli. Tapi bukan tidak mungkin pelaku pemalsuan juga memasang barcode yang saat discan bisa masuk ke situsnya. Jadi perlu kita diskusikan lagi,” ujar Yomie.
Aspelindo dan sejumlah pihak terkait terus berdiskusi untuk memasang fitur keamanan pada kemasan oli untuk mencegah pemalsuan. Namun, mereka tak ingin membeberkan lebih lanjut fitur seperti apa, karena khawatir akan ditiru oleh para pelaku.
Sementara itu, Kasubdit 1 Kombes Pol Indra Lutriano mengatakan sepanjang 2023 baru ada 2 kasus yang terungkap. Kasus ini juga berdasarkan laporan karena pihak kepolisian juga cukup sulit untuk mengungkap pemalsuan oli.
Satu hal yang bisa dipastikan, dia mengatakan kasus pemalsuan oli ternyata dilakukan oleh beberapa sindikat atau mafia yang membentuk persekongkolan.
“Dari perkara yang sudah kami ungkap, memang di dalamnya ada persekongkolan antara produsen resmi dengan para pemain counterfeit. Jadi ada produsen asli dan pihak palsu,” kata dia.
“Kami harus bicara dengan data. Sejauh 2023, baru ada 2 kasus dan ini juga berdasarkan laporan. Kalau tidak ada laporan kami juga akan kesulitan untuk mengungkapnya. Kami juga akan melakukan penelusuran lebih lanjut,” ujarnya.
Editor: Ismet Humaedi