6 Kisah Perjuangan Pesepak Bola Top Indonesia, Nomor 5 Jual Bambu Demi Beli Sepatu

Gelandang serang ini lahir di Raha, pada 2 Januari 1999. Sama seperti pemain sepak bola sebelumnya, pemain yang menjadi salah satu andalan Luis Milla di skuad Timnas Indonesia U-23 pun memliki keterbatasan dalam biaya.
Keterbatasan ekonomi keluarganya itu tidak membuatnya patah semangat dalam mewujudkan mimpinya. Dia dikabarkan sempat hampir putus sekolah karena kurangnya dana tersebut.
Sebelum menjadi pemain sepak bola profesional, rupanya dia memiliki kehidupan yang sulit. Dia bekerja keras hingga rela berjualan bambu untuk membeli sepasang sepatu bola.
6. Pratama Arhan

Arhan lahir di Blora pada 21 Desember 2001. Arhan mencintai sepak bola sejak kecil.
Orang tuanya pun mendukung cita-cita sang anak. Ibu Arhan Surati menjadi sosok penting dalam perjalanan karier pemain yang akrab disapa Arho ini.
Surati membelikan sepatu sepak bola seharga Rp25.000 ketika Arhan kecil mengikuti latihan bersama Sekolah Sepakbola (SSB) Terang Bangsa di Blora. Sepatu itu pun hancur dalam sekali pakai.
Surati juga berjuang mencari pinjaman sana-sini untuk mencukupi kebutuhan Arhan ikut kompetisi. Perjuangan sang ibu pun terbayar. Arhan tumbuh menjadi pemain sepak bola andalan Indonesia.
Bahkan Arhan kini berkarier di Liga Jepang bersama Tokyo Verdy.
Editor: Reynaldi Hermawan