Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pengadilan Kriminal Internasional Perintahkan Tangkap Mantan Kepala Kepolisian Nasional Filipina
Advertisement . Scroll to see content

Dua Wajah Diego Maradona, Antara Dewa dan Iblis

Kamis, 26 November 2020 - 01:18:00 WIB
Dua Wajah Diego Maradona, Antara Dewa dan Iblis
Diego Maradona. (Foto: REUTERS)
Advertisement . Scroll to see content

Selama bertahun-tahun dia merefleksikan kebesaran dan kelemahannya di depan umum, menerbitkan buku berisi foto dan kutipan tentang dirinya dan menjadi pembawa acara televisi.

"Sepak bola adalah olahraga paling indah dan sehat di dunia. Sepak bola seharusnya tidak membayar kesalahan saya. Itu bukan kesalahan bola," katanya, dikutip Reuters.

Maradona pensiun dari sepak bola profesional pada tahun 1997. Bertahun-tahun mencumbui narkoba, makan berlebihan, dan alkoholisme memotong kariernya yang cemerlang dan mengubah penampilannya dari atlet lincah menjadi seseorang obesitas yang nyaris meninggal karena gagal jantung akibat kokain pada tahun 2000.

Kemudian, dia menjalani rehabilitasi narkoba, tinggal di Kuba antara tahun 2000 dan 2005, di mana dia sering menghabiskan waktu bersama Fidel Castro. Dia memiliki tato pemimpin Kuba di kakinya - dan salah satu rekan revolusioner Che di lengannya.

Bagi banyak orang, dosanya di luar lapangan menutupi kejeniusannya.

"Keraguan utama saya adalah apakah dia memiliki kebesaran yang cukup sebagai orang yang pantas dihormati oleh penonton di seluruh dunia," kata Pele setelah pemungutan suara populer memberi Maradona penghargaan pesepak bola terbaik abad ke-20 oleh FIFA pada 2000, meninggalkan Pele di tempat kedua, dikutip Reuters.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut