Dua Wajah Diego Maradona, Antara Dewa dan Iblis
Media Argentina terobsesi dengan kepribadian adiktif Maradona, dengan liputan menyeluruh tentang operasi bypass lambung tahun 2005 untuk menurunkan berat badan dan rawat inap tahun 2007 karena hepatitis yang mengancam jiwa akibat alkohol.
Pakar narkoba dan alkohol menyebut keakraban Maradona dengan obat terlarang satu demi satu sebagai bunuh diri perlahan.
Namun, dia mampu comeback secara menakjubkan pada tahun 2008 sebagai pelatih Timnas Argentina. Dia bisa meyakinkan Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) bahwa dengan karisma yang besar dia bisa menginspirasi tim untuk meraih kemenangan, meskipun kurangnya pengalaman melatih.
Banyak orang Argentina yang meragukan sentuhannya sebagai pelatih walau pun skuatnya dihuni gugusan bintang sekelas Lionel Messi dan Gonzalo Higuain. Betul saja keraguan tersebut karena Tim Tango nyaris tak lolos kualifikasi Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, sebelum akhirnya tersingkir di perempat final.
Kontroversi kehidupan sang legendaris memang membuatnya tak pernah jauh dari halaman depan surat kabar atau majalah.