Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gak Nyangka! Ratusan Bulan Kecil Mengorbit Asteroid
Advertisement . Scroll to see content

Dijuluki Planet Killer, Dampak Asteroid Ini Akan Terasa di Berbagai Benua

Selasa, 01 November 2022 - 08:19:00 WIB
Dijuluki Planet Killer, Dampak Asteroid Ini Akan Terasa di Berbagai Benua
Dijuluki Planet Killer, Dampak Asteroid Ini Akan Terasa di Berbagai Benua (Foto: DOE/FNAL/DECam/CTIO/NOIRLab/NSF/AURA/J. da Silva/Spaceengine)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Para astronom menemukan asteroid raksasa yang bersembunyi di bawah sinar Matahari. Suatu hari kemungkinan batu luar angkasa itu akan berpapasan dengan Bumi. 

Asteroid selebar 0,9 mil adalah asteroid berpotensi berbahaya terbesar yang terlihat dalam 8 tahun trakhir. Para astronom menyebutkan sebagai planet killer karena efek dampaknya akan terasa di berbagai benua. 

Asteroid yang diberi nama 2022 AP7 itu berhasil menghindari deteksi begitu lama karena mengorbit di wilayah antara Bumi dan Venus. Untuk melihat batuan luar angkasa di daerah ini, para astronom harus melihat ke arah Matahari. 

Tentu saja melihat ke arah Matahari itu sangat sulit karena luminositasnya. Misalnya, teleskop unggulan seperti Teleskop Luar Angkasa James Webb dan Hubble tidak pernah melihat ke arah Matahari karena kecerahan bintang akan membakar optik sensitif mereka.

Oleh karena itu, para astronom hanya memiliki pemahaman yang terbatas tentang sifat asteroid yang bersembunyi di wilayah ini, namun terkadang kejutan dapat terjadi, sebagaimana dikutip dari Space.com.

Pada 2013, asteroid yang jauh lebih kecil, hanya selebar 66 kaki (20 m), tiba dari arah Matahari sepenuhnya tanpa peringatan. Asteroid itu meledak di atas kota Chelyabinsk di Rusia tenggara, menghancurkan jendela di ribuan bangunan.

"Hanya sekitar 25 asteroid yang mengorbit sepenuhnya di dalam orbit Bumi yang telah ditemukan hingga saat ini karena kesulitan mengamati dekat silau matahari," kata Scott S. Sheppard, astronom di Laboratorium Bumi dan Planet dari Carnegie Institution for Science and penulis utama makalah. 

Penemuan AP7 2022, yang akan jauh lebih merusak daripada Chelyabinsk jika menabrak Bumi, hanya mungkin berkat Dark Energy Camera (DEC) di Cerro Tololo Inter-American Observatory di Chili, yang memindai langit selama jam senja ketika asteroid ini dapat dideteksi dalam dua periode 10 menit setiap hari.

"Sejauh ini kami telah menemukan dua asteroid besar dekat Bumi yang lebarnya sekitar 1 kilometer [0,6 mil], ukuran yang kami sebut pembunuh planet," kata Sheppard.

Karena asteroid bagian dalam Tata Surya sangat sulit dideteksi, mereka kurang terwakili dalam model populasi batuan ruang angkasa tata surya secara keseluruhan. Namun, Sheppard percaya hanya beberapa planet killer yang tidak diketahui tersisa di wilayah yang sulit diamati ini. Kabar baiknya adalah sebagian besar asteroid yang tidak diketahui ini kemungkinan mengikuti orbit yang menjauhkan mereka dari Bumi.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut